Jenazah Polisi Gerebek Bandar Sabu Mengambang di Kali Cideng

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 16:20 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti meminta pelaku penyerangan segera menyerahkan diri.
Gelar barang bukti narkoba. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri).
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya dan Tim Search and Rescue (SAR) berhasil menemukan anggota Unit Narkoba Kepolisian Sektor Senen, Brigadir Kepala Taufik Hidayat yang melompat ke kali Ciliwung usai diserang warga saat sedang melakukan penangkapan terhadap tersangka narkoba di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur, kemarin.

"Jam 14.00 telah ditemukan mayat mengambang atas nama Taufik Hidayat. Korban ditemukan sudah meninggal dunia." ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Timur, Komisaris Husaima dalam pesan singkat kepada media, Selasa (19/1).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Bripka Taufik ditemukan mengambang di kali Jalan Dipo Jati Baru, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, setelah melompat dari kali yang berada di sekitar Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara jenazah korban telah dievakuasi," ujar Husaima.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengaku korban mendapat serangan dari warga di lokasi penangkapan. Tidak ingin mati konyol, korban memilih menyelematkan diri loncat ke Sungai Ciliwung.

Krishna mengatakan, berdasarkan informasi, ada empat polisi yang melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri dari serangan warga. Dari keempat polisi tersebut, sebanyak tiga polisi telah dinyatakan berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara satu orang anggota polisi sampai saat ini masih belum bisa ditemukan.

"Sampai saat ini sejak semalam sedang dicari sama polisi dan Tim SAR," ujar Krishna.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian terjun langsung melakukan pencarian dan melakukan penggeledahan besar-besaran di lokasi penangkapan. Krishna mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa pelaku yang mengeroyok anggota polisi. “Sekarang sedang didata,” ujar dia.
Polisi kata dia telah mengamankan lima orang diduga pelaku pengeroyokan. Namun, berdasarkan keterangan anggota polisi di lapangan, penyerangan terhadap polisk tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga lebih dari sepuluh orang.

Kronologi penyerangan versi polisi

Krishna menjelaskan kejadian penyerangan terhadap polisi bermula dari tindak pengembangan kasus penyalahgunaan narkoba yang sedang ditangani oleh Polres Jakarta Pusat. Saat ditangkap, tersangka yang berjumlah dua orang kemudian teriak dan meminta pertolongan warga karena mengatakan anggota polisi adalah maling.

"Saat dilakukan penangkapan itu, si pelaku dan anak pelaku teriak-teriak kemudian mengundang para warga," ujar Krishna.

Akibat teriakan tersebut, sejumlah warga yang dipersenjatai senjata kemudian melakukan penyerangan terhadap para polisi. Polisi yang kalah jumlah kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai.
Namun, Krishna mengatakan bahwa sejumlah warga tersebut diduga melindungi pelaku. Pasalnya Krishna menilai kawasan tersebut merupakan kawasan rawan penyalahgunaan narkoba.

"Kami melihat orang-orang yang menjaga. Karena memang daerah situ rawan narkoba. orang-orang yang semacam melindungi pelaku masuk ke rumah sehingga anggota Polres dikeroyok," ujar Krishna.

Krishna menegaskan kepada pelaku penyerangan untuk segera menyerahkan sendiri sebelum polisi melakukan tindakan tegas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER