Jakarta, CNN Indonesia -- Jessica Wongso, sahabat mendiang Wayan Mirna Salihin, stres akibat berbagai pemberitaan yang menyudutkan dia pascakematian Mirna di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, beberapa waktu lalu.
“Dia depresi karena pemberitaan di media seolah dia salah. Dia tidak berbuat salah,” kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1).
Yudi mengatakan, pertemuan di Restoran Olivier yang mempertemukan Jessica, Mirna, dan Hani tidak direncanakan oleh kliennya. Pertemuan itu, ujar Yudi, merupakan kesepakatan bersama yang telah dibahas dengan Mirna sejak lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada dua tempat yang dipilih. Lalu Mirna pesan di Olivier karena Mirna biasa di situ. Di Olivier, si Jessica hanya
booking saja,” kata Yudi.
Soal kopi vietnam yang dipesan Mirna, ujar Yudi, itu permintaan Mirna sendiri.
“Ada permintaan dari Mirna pesan kopi Vietnam,” kata Yudi.
Mirna tewas tak lama usai meminum kopi vietnam itu. Ia merintih kesakitan, kejang, kolaps, dan mulutnya mengeluarkan buih.
Kopi Mirna, menurut Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri, positif dibubuhi racun sianida.
Hari ini Jessica diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia bungkam setibanya di Polda, dan langsung masuk ke dalam Gedung Direskrimsus didampingi pengacaranya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jessica akan menjalani serangkaian pemeriksaan terkait kematian Mirna, termasuk pemeriksaan kejiwaan.
Jessica, menurut Yudi, selalu kooperatif selama proses penyelidikan kasus Mirna.
“Pertama diperiksa sampai jam 05.00 pagi pada hari Minggu (10/1), kedua saat prarekonstruksi yang dilakukan hari Senin (11/1). Kemudian rekonstruksi lagi di kafe kira-kira jam 14.00. Besoknya diperiksa lagi sampai jam 16.00," ujar Yudi.
Ia menegaskan, sampai saat ini belum ada bukti yang bisa menetapkan kliennya sebagi tersangka atas kematian Mirna.
Besok Kepolisian akan menetapkan tersangka dalam kasus ini.
(agk)