Polisi: Tersangka Potensial Kasus Mirna Siapkan Strategi

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 14:18 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengatakan "amunisi" disiapkan tersangka potensial, kemungkinan karena dia menonton berita soal kasus Mirna.
Prarekonstruksi di Restoran Olivier yang menjadi lokasi Mirna diracun. Polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyatakan, kemungkinan ada tersangka potensial dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang sedang mempersiapkan “amunisi” berupa sejumlah keterangan baru untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik.

"Mungkin potential suspects-nya sudah menonton tayangan dan berita sehingga menyiapkan strategi-strategi lagi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1).

Saat ini, kata Krishna, sejumlah saksi masih akan diperiksa ulang untuk melengkapi berkas penyidikan. (Simak terus Fokus: SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi berencana menetapkan tersangka atas kasus Kematian Mirna. Penyelidikan pun kian gencar dilakukan, termasuk memeriksa saksi-saksi, yakni sahabat Mirna dan para pegawai Restoran Olivier tempat Mirna diracun.

Selain itu, rekonstruksi dan gelar perkara dilakukan. Polisi tak ingin gegabah menetapkan tersangka karena kasus kematian Mirna dianggap sebagai kasus yang harus ditangani khusus.

Jessica diperiksa lagi

Sahabat Mirna, Jessica Kumala Wongso, hari ini kembali memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus ini.

Jessica tiba sekitar pukul 13.00 WIB didampingi kuasa hukumnya. Ia langsung masuk ke ruang penyidik. "Saya sudah telat ya," ujar Jessica.

Salah satu kuasa hukum Jessica menjelaskan pemeriksaan kliennya hari ini untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dinilai belum lengkap oleh penyidik.
Ini kesekian kalinya Jessica diperiksa penyidik. Dalam pemeriksaan terakhir yang berlangsung delapan jam kemarin, Jessica mendapat ratusan pertanyaan dari penyidik.

Terkait pemeriksaan intensif terhadap Jessica, polisi meminta publik tak salah tafsir.

“Keterangannya diperlukan untuk melengkapi alat bukti. Intinya untuk membuat terang-benderang perkara," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal.

Jessica dan Mirna merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu.

Jessica tinggal di Australia sejak 2008 dan selama itu jarang pulang ke Indonesia, sebab orang tuanya pun menetap di Australia sejak 2005.
Jessica baru pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 untuk mencari pekerjaan. Saat itulah dia dan Mirna membuat janji temu bersama kawan mereka yang lain.

Namun pertemuan itu berakhir petaka dan Mirna tewas usai menyesap kopi vietnam bersama Jessica dan Mirna di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, Thamrin, Jakarta Pusat.

Jessica mengatakan tak bersalah dalam kasus ini. Pengacaranya menyebut Jessica depresi karena pemberitaan yang seakan menyudutkan dia.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER