Anak Buah Teroris Santoso Ditangkap di Bekasi

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 13:54 WIB
Pascaserangan di Thamrin, Jakarta, dua pekan lalu, polisi telah menangkap 22 terduga teroris. Kemungkinan keterlibatan Santoso dengan teror Jakarta diselidiki.
Polisi menyelidiki kemungkinan kaitan antara Santoso dengan teror Jakarta. (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur. Kali ini, anak buah Santoso alias Abu Wardah yang biasa beroperasi di Sulawesi Tengah itu ditangkap di Bekasi, Jawa Barat.

"Telah ditangkap R di wilayah Bekasi. Keterlibatannya adalah sebagai tim logistik kelompok Santoso," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Suharsono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1).
Suharsono mengatakan R ditangkap hari Minggu kemarin. Dengan demikian, 22 terduga teroris sudah ditangkap Polri pascaperistiwa serangan teror di Thamrin, Jakarta, dua pekan lalu.

Namun ketika ditanyai apakah penangkapan ini berarti ada keterlibatan Santoso dalam serangan yang menewaskan delapan orang termasuk empat pelaku itu, Suharsono tidak bisa memastikan. "Ini masih didalami oleh penyidik, tolong beri waktu."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal apakah kelompok Santoso sudah melebarkan sayap ke Jawa, di luar wilayah operasi mereka yang biasanya di Sulawesi, Suharsono mengatakan kelompok tersebut bisa beroperasi melalui sel-sel kecil.

"Mereka bergerak terpisah maupun bergabung (dalam kelompok besar)," ujarnya. Selebihnya, kata Suharsono, penyidikan mengenai keterlibatan Santoso dalam jaringan teroris di Indonesia masih didalami penyidik.
Santoso adalah Amir Mujahidin Indonesia Timur yang menjadi salah satu buronan polisi paling dicari. Dia diduga bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap anggota polisi.

Belakangan dia menyatakan berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok radikal yang diduga polisi terkait serangan di Thamrin.
Sejauh ini Polri masih meyakini serangan di jantung Jakarta itu diotaki oleh Bahrun Naim, warga Indonesia yang menjadi petinggi ISIS di Raqqa, ibu kota de facto “negara” ISIS di Suriah. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER