Dikawal Ketat Polisi, Hani Bungkam Terkait Kematian Mirna

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2016 22:10 WIB
Setelah diperiksa selama enam jam, Hana, sahabat Mirna Salihin, enggan berkomentar sedikitpun perihal kematian sahabtnya itu.
Hani, sahabat Mirna Salihin yang tewas setelah meminum kopi vietnam, bungkam usai diperiksa Polda Metro Jaya. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hani, seorang teman mendiang Wayan Mirna Salihin (27) enggan memberikan komentar usai diperiksa kembali sebagai saksi selama enam jam sejak pukul 14.40 WIB oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Hani diperiksa sebagai saksi terkait kasus kematian Mirna yang meninggal usai minum kopi yang mengandung zat sianida di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, 6 Januari lalu.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sekitar tujuh polisi mengawal Hani keluar dari gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Hani bersama temannya juga terlihat menutupi wajahnya sembari berjalan menuju mobil yang telah menunggunya.
Hani enggan menjawab pertanyaan media terkait dengan hasil pemeriksaan dan informasi terkait dengan kematian Mirna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang polisi yang mengawal Hani mengatakan bahwa pengawalan yang dilakukan oleh polisi atas permintaan Hani sendiri. Hani mengaku takkut ditanya media seperti pada pemeriksaan awal pada pagi hari tadi.

"Hani takut kaya tadi, dorong-dorongan sama wartawan," ujar sang polisi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/1) malam.
Hani hari ini menjalani dua kali pemeriksaan sebagai saksi kasus kematian Mirna.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan keterangan Hani berbeda dengan keterangan dia saat pertama kali diperiksa sebagai saksi.

"Karena keterangannya ada yang berbeda dengan yang kami miliki, jadi kami cek lagi," ujar Krishna.

Menurut Krishna, Hani diperiksa terkait kronologi kejadian saat Mirna meregang nyawa akibat meminum kopi vietnam yang belakangan diketahui mengandung sianida.
Pemeriksaan ulang, ujar Krishna, bisa dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh saksi sesuai dengan keterangan awal. Krishna menuturkan keterangan Hani berbeda karena ia diduga panik saat pertama kali diperiksa.

"Hani ini kan panik waktu itu. Kami tanya, mungkin dia tidak ingat. Kemudian kami tunjukkan sesuatu apakah dia mengingat-ingat lagi. Ya karena kalau panik bisa lupa. Karena lupa, kami ingatkan lagi," ujar Krishna. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER