Ahok: Tarif Parkir di Pusat Jakarta Akan Paling Mahal

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jan 2016 11:24 WIB
Dengan naiknya tarif parkir di jalan protokol maka masyarakat akan mulai berpikir untuk menggunakan kendaraan umum, seperti Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan 32 mobil derek untuk menyeret kendaraan yang parkir liar, Selasa (8/12). (CNN Indonesia/Aulia Bintang P)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki rencana untuk menaikkan tarif parkir off street di Jakarta. Rencana itu dilakukan agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan dari sekian banyak parkir off street di Jakarta, yang nantinya akan memiliki tarif paling mahal adalah di pusat DKI Jakarta atau tepatnya di jalan-jalan protokol, seperti Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. MH Thamrin.

"Kami akan berlakukan di tengah kota sebagai yang tarifnya paling mahal agar orang-orang tidak parkir," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok dengan naiknya tarif parkir di jalan protokol maka masyarakat akan mulai berpikir untuk menggunakan kendaraan umum, seperti Transjakarta.

Nantinya, para pemilik kendaraan pribadi akan memarkirkan kendaraannya di luar dan masuk ke Jakarta menggunakan bus-bus dengan harga tiket Rp3.500 tanpa ada tambahan pembayaran apapun.

Prinsip yang dipegang oleh Ahok adalah semakin lokasinya dekat dengan tengah kota yang biasanya terjadi kemacetan, maka tarif parkirnya akan semakin mahal. Selain membuat masyarakat beralih ke kendaraan umum, usaha tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan.

Hanya saja Ahok mengungkapkan bahwa rencana tersebut belum bisa dilakukan sekarang. Alasannya adalah bus-bus yang diproyeksikan mengangkut penumpang dari wilayah penyangga belum cukup.

"Nanti jika busnya sudah ada dan bus gratis juga cukup, maka tarif akan dinaikkan. Untuk sekarang belum karena busnya belum cukup," kata Ahok.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah memgatakan keputusan menaikkan tarif tersebut murni karena alasan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. "Kalau bisa kami ingin menaikkan sampai Rp 50 ribu per hari dan dengan begitu kami bisa melakukan pembatasan kendaraan (pribadi)," kata Andri saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/1).

Namun begitu, kenaikan tarif parkie off street baru benar-benar akan dilakukan jika bus-bus Transjakarta yang menjadi alternatif kendaraan bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta sudah memenuhi standar yang diinginkan Pemprov DKI.

Menurut Andri, jumlah rent off atau jumlah maksimal bus Transjakarta yang beroperasi saat ini belumlah memenuhi target. Target yang ditetapkan oleh Pemprov DKI sekarang adalah 1200 bus rapid transit (BRT), angka itu muncul dengan hitung-hitungan semua bus yang ada adalah bus gandeng. "Artinya jika bus yang ada adalah single maka dibutuhkan sekitar 2400 BRT," kata Andri.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER