Pemprov DKI Tanda Tangani Kerja Sama dengan Mesir

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jan 2016 13:28 WIB
Salah satu hal yang menarik perwakilan kedua negara adalah bidang olah raga dan pemuda. Ahok menilai, atlet-atlet muda dapat dikirim langsung ke Sister City.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menandatangani kerja sama Sister City dengan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa El Deen Bahgat Ibrahim Dessouki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/1). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hari ini, Selasa (26/1), mendapat kunjungan dari Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa El Deen Bahgat Ibrahim Dessouki.

Dalam kunjungan tersebut, Dessouki dan Basuki menandatangani kerja sama antara DKI Jakarta dan Kairo sebagai Kota Kembar (Sister City).

Dalam berkas yang ditandatangi kedua belah pihak, tertera bahwa bentuk kerja sama yang akan dilakukan terdiri atas tiga poin. Ketiganya yakni mendorong komunikasi dan kerja sama yang baik antara para pihak dengan mengatur kunjungan secara rutin antara kedua belah pihak; pertukaran informasi, tenaga ahli, dan berbagi pengalaman sukses antara pemimpin dan instansi baik dari Jakarta ataupun Kairo; dan memperkuat dan mendorong kolaborasi dalam sejumlah area tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk poin ketiga, kedua belah pihak membaginya lagi menjadi tujuh area, yaitu perdagangan dan investasi, perencanaan dan pengembangan kota, pariwisata dan budaya, pendidikan, kesehatan dan obat-obatan, olah raga dan pemuda, serta lingkungan dan pelestariannya.

Ahok, sapaan akrab Basuki menjelaskan satu hal yang menarik perhatiannya adalah area olah raga dan pemuda. Dia pun memiliki rencana agar atlet asal Jakarta tak perlu lagi masuk pelatda atau pelatnas, lebih baik langsung dikirim ke luar negeri.

"Atlet-atlet ini langsung saja dikirim ke sekolah di Sister City, contohnya ke Rusia bagi yang jago gulat atau catur," ujarnya.

Sementara Dessouki lebih menyoroti masalah ekonomi-investasi, pendidikan, serta polusi. Menurutnya masyarakat Kairo dan Jakarta bisa saling bertukar pengalaman mengenai tantangan dalam menghadapi daerah kumuh atau polusi udara.

Dia pun menyebut Kairo dan Jakarta sangat memiliki kesamaan dalam hal-hal tersebut makanya sangat pas disebut Sister City.

"Kami membutuhkan investasi baik di Kairo ataupun Jakarta untuk mengatasi masalah ini. Itu dilakukan untuk membantu masyarakat karena investasi swasta dapat membantu mengatasi masalah," ujar Dessouki. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER