Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti yakin pembunuh Wayan Mirna Salihin saat ini sedang panik karena akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Kamu tahu enggga? Orang (pembunuh) yang deg-degan ini sekarang lagi nonton TV dan ingin dengar (perkembangan penyelidikan). Polisi lagi ngapain, jaksa ngapain. Saya tahu," ujar Krishna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/1), usai menggelar ekspose kasus Mirna di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Ketika ditanya siapa orang yang berdebar-debar itu, Krishna tak menyebut nama. Ia hanya mengatakan polisi masih berusaha melengkapi bukti untuk menjadikan orang tersebut sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh semua dibuka. Tapi karena keterbukaan publik, saya kasih beberapa. Tapi ada hal-hal yang harus rahasia," ujar Krishna. (Ikuti terus Fokus:
SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)
Meski penyidik masih bekerja menyempurnakan berkas yang dianggap Kejati DKI Jakarta belum lengkap, Krishna optimistis kasus Mirna bisa segera rampung karena Kejati DKI telah memberi masukan positif.
"Mereka (Kejati DKI) mantap dengan penyidikan kami. Mereka yakin terhadap apa yang kami lakukan," ujar Krishna.
Sebelumnya, Kejati DKI menyatakan berkas penyidikan kasus kematian Mirna belum lengkap. Kesimpulan itu diambil setelah Kejaksaan menggelar konsultasi dengan penyidik Polda Metro Jaya.
"Dari beberapa hal yang sudah disajikan, kami berkesimpulan ada beberapa hal yang harus dilengkapi terkait berkas perkara dalam kasus ini," ujar Asisten Pidana Umum Kejati DKI Jakarta, M Nasrun, di Gedung Kejati DKI Jakarta.
Mirna tewas usai meminum kopi yang telah dibubuhi sianida. Saat itu, 6 Januari, dia sedang bercengkerama dengan dua sahabatnya, Jessica Kumala Wongso dan Hani, di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, 6 Januari.
Namun baru menyesap satu sedotan kopi vietnam, Mirna merintih kesakitan, kejang, kolaps, dan akhirnya tak tertolong.
(agk)