Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan sedang menyelidiki aset-aset dan aliran dana Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Itu sedang ditelusuri. Sekretariatnya kan banyak di setiap kota," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantornya, Rabu (27/1).
Dia juga menyoroti fakta temuan bahwa gerakan tersebut masih bisa menggelar rapat koordinasi nasional di Jakarta meski sudah dibubarkan.
Sebelumnya kepolisian sempat menyatakan para tersangka penculik dokter Rica Tri Handayani--yang diduga bergabung Gafatar--menguasai rekening korban untuk mengambil harta kekayaannya.
Anton mengatakan polisi belum bisa menyimpulkan apakah uang itu digunakan untuk mendanai aktivitas gerakan tersebut. Terlebih, para tersangka masih berkerabat dengan Rica.
"Aliran dana ini sedang kami dalami," kata Anton.
Perkembangan terakhir, kata dia, ada 100 laporan orang hilang terkait Gafatar di Yogyakarta. Sebanyak 40 orang di antaranya adalah orang tua, 18 orang dewasa, 26 balita dan delapan orang anak.
Sementara yang sudah dipulangkan ada 54 orang di Yogyakarta dan 338 orang di Jawa Tengah.
Warga Mempawah, Kalimantan Barat, menentang keberadaan Gafatar dan mengusirnya. Lebih dari 1.000 orang eks anggota gerakan tersebut terpaksa dievakuasi dan dipulangkan ke daerah masing-masing.
Di Jakarta, terpantau ratusan warga eks anggota Gafatar dari Kalimantan telah tiba setelah dibawa oleh KRI Teluk Banten 516 dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, ke dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Mereka tiba di Ibu Kota sejak pukul 11.44 WIB tadi. Setelah tiba di dermaga Kolinlamil, para warga langsung dibawa masuk ke dalam bus-bus penjemput yang sudah disediakan di sana.
Terhitung ada 15 bus berukuran sedang dari Damri yang membawa mereka ke rumah aman di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Setelah ratusan warga masuk ke dalam bus, rombongan pun langsung bergerak menuju rumah aman yang sudah disediakan.
Menurut Kepala Sub Bagian Humas Kementerian Sosial Arief Sapta Wijaya, ratusan warga eks Gafatar tersebut akan menempati rumah aman di Cibubur dalam tiga hingga tujuh hari ke depan. Pendataan akan dilakukan terlebih dahulu oleh Kemensos sebelum memulangkan para warga ke daerah asalnya masing-masing.
"Kami pulihkan dulu hingga sehat dan berikan makan dulu, setelah itu nanti tim kami akan mendata orang, alamatnya di mana. Setelah kami berikan penguatan, kalau memang mereka butuh modal akan kami berikan," kata Arief di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(yns)