Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan baru saja meresmikan satu kapal perintis bernama KM Sabuk Nusantara 46 yang akan membawa penumpang dari Pelabuhan Sunda Kepala ke empat pulau di Kepulauan Seribu. Pada November 2016 mendatang, rencananya satu kapal yang sama akan kembali diresmikan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan kehadiran kapal pada November nanti akan mempermudah operasional antar jemput penumpang baik dari Sunda Kelapa ataupun Kepulauan Seribu.
"November Insya Allah satu kapal lagi. Jika sudah dua kapal maka akan mudah karena pagi-pagi bisa berangkat dari sana (Kepulauan Seribu) dan sini (Sunda Kelapa), sorenya pun begitu," kata Jonan saat ditemui di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, Jonan menyebutkan untuk saat ini KM Sabuk Nusantara 46 baru akan beroperasi sehari sekali, yaitu pergi pagi dari Sunda Kelapa/Kepulauan Seribu dan pulang sore dengan rute yang sama.
Perjalanan yang akan ditempuh selama perjalanan tersebut adalah empat jam dengan rute Sunda Kepala-Pulau Untung Jawa-Pulau Pramuka-Pulau Tidung-Pulau Kepala dan sebaliknya.
Jonan kembali menegaskan jika kapalnya sudah lebih dari satu maka pengoperasian akan lebih mudah dan masyarakat bisa lebih enak dalam menggunakan transportasi berkapasitas 114 penumpang tersebut.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa dia mengharapkan kapal yang datang November mendatang kecepatannya melebihi kapal yang sekarang.
KM Sabuk Nusantara 46 memiliki kecepatan 12 knot, sedangkan Ahok, sapaan Basuki, ingin kapal yang jaun lebih cepat dari itu.
"Kami ingin kecepatannya 30 knot jadi seperti kapal perang, 12 knot itu terlalu lambat," kata Ahok sembari tertawa.
Sebelumnya biaya menaiki kapal tersebut, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mematok harga Rp 15.000 sekali jalan. Jika dirinci, biaya tersebut Rp 12.000 operasional dan Rp 3000 asuransi.
Terkait jam operasional kapal, Jonan mengatakan menyerahkan seluruhnya pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Apakah keberangkatan pertama dari Kepulauan Seribu atau Sunda Kepala seluruhnya menjadi keputusan DKI Jakarta.