Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memuji sinergi yang ditunjukkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri saat menangani serangan teror Thamrin, Jakarta, dua pekan lalu.
Jokowi mengungkapkan, ketika aksi teror itu berlangsung, personel TNI sebenarnya sudah bersiap siaga dan berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun, ia berkata, para prajurit TNI tersebut urung turun tangan karena status mereka hanya sebagai pelapis anggota kepolisian.
Jika diperlukan, menurut Jokowi, personel TNI dapat beraksi dalam hitungan menit, bahkan detik, untuk membantu kepolisian menghadapi pelaku teror.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinergi seperti ini yang diperlukan dalam menyelesaikan setiap masalah, dikerjakan bersama, terutama yang berkaitan dengan terorisme dan gangguan kemanan," ucap Jokowi pada Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta, Jumat (29/1).
(Baca:
Polisi Koordinasi dengan Malaysia Soal Katibah Nusantara)
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sinergi antara TNI dan Polri memang penting untuk menjaga kelangsungan program-program pemerintah.
Badrodin pun menyatakan, Polri akan terus mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi.
"Menyikapi hal tersebut, TNI dan Polri akan mengerahkan segala daya dan upaya guna menjaga keamanan dan kedaulatan negara," katanya.
Badrodin menuturkan, kepolisian akan melakukan upaya tersebut di berbagai sektor dan dengan seluruh pemangku kepentingan.
"TNI sebagai garis depan penjaga kedaulatan negara dan Polri sebagai garis depan penjaga keamanan berkomitmen mendukung kebijakan Bapak Presiden," ujarnya.
(abm)