Eva: Kasus Dita-Masinton Pertikaian Pribadi, Perlu Diisolasi

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2016 10:32 WIB
PDIP mengatakan kisruh antara anggota mereka, Masinton Pasaribu, dengan asisten pribadinya, Dita Aditia Ismawati, tak boleh menjalar ke persoalan antarlembaga.
Dita menceritakan penganiayaan terhadap dirinya sambil menangis di Kantor LBH Apik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta kasus dugaan pemukulan oleh koleganya, Masinton Pasaribu, terhadap staf ahli Dita Aditia Ismawati, tak dipolitisasi agar tidak menjalar ke persoalan antarlembaga, yakni PDIP dan NasDem. NasDem merupakan partai asal Dita.

“Ini pertikaian antara dua orang, Dita dan Masinton. Jadi enggak ada urusan sama NasDem dan PDIP. Enggak usah dipolitisasi. Perlu diisolasi agar jangan sampai merembet ke mana-mana,” kata Eva kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).
Eva yang dikenal sebagai aktivis perempuan itu menegaskan, hak Dita untuk mencari keadilan lewat jalur politik atau hukum harus dihormati semua pihak, termasuk partainya.

“Silakan jika mau melapor ke penegak hukum atau Mahkamah Kehormatan Dewan DPR. Silakan juga kalau mau lapor ke Mahkamah PDIP,” ujar Eva.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, kata Eva yang dilantik menjadi anggota DPR menggantikan Pramono Anung belum lama ini, hak Masinton untuk membela diri pun harus dihormati.

“Pokoknya kami (PDIP) serahkan kepada otoritas berwenang untuk memproses berbasis data dan fakta. Jangan trial by press,” kata Eva.
Dita melaporkan Masinton ke Badan Reserse Kriminal Polri pada hari Minggu, 31 Januari, atas tuduhan penganiayaan. Keesokannya, Senin 1 Februari, ia bertandang ke Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Apik) dan Komisi Nasional Antikekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk menceritakan rangkaian peristiwa yang berujung pemukulan Masinton terhadapnya.

Masinton sendiri membantah memukul Dita. Ia menyebut wajah Dita lebam akibat terkena tepisan tangan tenaga ahlinya, Abraham Leo Tanditasik, yang saat itu semobil bersama dia dan Dita.
Menurut Abraham, saat di tengah jalan, Dita berteriak histeris dan tiba-tiba menarik kemudi yang menyebabkan mobil oleng ke kiri jalan dan nyaris menabrak trotoar.

Saat itu, ujar Abraham, dia secara refleks mengerem mendadak sambil menepis tangan Dita yang dalam posisi menarik kemudi mobil.

"Tepisan tangan kiri saya mengenai tangan dan wajah Dita. Dita teriak histeris di dalam mobil, dan Pak Masinton berupaya untuk menenangkan Dita," kata Abraham.
Berdasarkan cerita versi Dita, Masinton memukulnya saat dia menangis karena diinterogasi sang wakil rakyat sepulang dari Camden Bar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

"Saya terus ditanya 'Lagi ngapain di sana (Camden Bar)?' Saya bilang 'Enggak ngapa-ngapain'. Saya nangis, dia bilang 'Diam kau. Malah nangis kau, diam'. Sampai di Cawang sudah terlihat apartemen saya, lalu pelaku tidak menurunkan saya sampai saya dibawa putar masuk tol. Dia masih bertanya 'Kenapa kau malah nangis?' Ya saya nangis karena diomelin, manusiawi kan. Kemudian sampai Cawang lagi, saya tidak diturunin, saya bilang 'Gue mau pulang, udah capek.' Terus dia bilang 'Diem lu'," kisah Dita sambil menangis di kantor LBH Apik, kemarin.

Setelah Masinton berucap “Diem lu” itulah, kata Dita, bogem Masinton melayang ke mata kanannya hingga mata dia gelap dan berkunang-kunang.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER