Ratusan Balita Menderita Gizi Buruk di Bekasi, Lima Meninggal

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 07:16 WIB
Penyebab gizi buruk terbagi dalam dua faktor, yakni secara langsung karena adanya infeksi penyakit serta ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga yang minim.
Seorang anak perempuan menghabiskan makannya di depan hunian orang tuanya di bawah jembatan layang tol Pluit, Jakarta, Kamis (13/8/2015.) Gizi buruk maupun busung lapar menghantui anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Bekasi, CNN Indonesia -- Masalah gizi buruk anak-anak di bawah lima tahun (Balita) terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sebanyak 194 balita di kawasan setempat didiagnosa medis menderita gizi buruk.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Pusporini mengatakan jumlah sebanyak itu terhitung sejak 2015 hingga saat ini. “Sebanyak lima pasien di antaranya dilaporkan meninggal akibat kurang gizi,” kata Pusporini, di Bekasi, Selasa (2/2), seperti dilansir Antara.

Pusporini menuturkan pasien tersebut meninggal karena penyakit penyerta. “Rata-rata penderita gizi buruk ini adalah para balita," ucap dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, mayoritas penderita gizi buruk ini terjadi karena pola asuh yang salah dari kedua orang tua. Salah satu pola asuh itu seperti banyaknya orang tua yang lebih mempercayai mengaasuhkan anaknya ke seorang pembantu.

Adapun penyebab gizi buruk ini terbagi dalam dua faktor, yakni secara langsung karena adanya infeksi penyakit serta ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga yang minim.

Pasien gizi buruk itu saat ini tersebar di Kecamatan Jatiasih sebanyak 27 pasien, Jatisampurna 20 pasien, Bekasi Utara sebanyak 15 pasien, Jatibening sebanyak 12 pasien, dan Jatiwarna serta Bantargebang sebanyak 11 pasien.

"Sisanya terbagi di beberapa kecamatan yang lain," tutur Pusporini.

Pihaknya mengaku terus mengawasi pertumbuhan balita di Kota Bekasi melalui sejumlah kegiatan posyandu.

"Salah satunya, apabila ada yang terdeteksi kekurangan gizi buruk, kami segera menyalurkan pemberian makan tambahan (PMT)," katanya. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER