Polda Sudah Terima Materi Penyidikan Mirna dari Australia

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 14:33 WIB
Materi penyidikan yang diterima Polda Metro Jaya dari Kepolisian Federal Australia antara lain tentang latar belakang kehidupan Jessica, tersangka kasus Mirna.
Opera House di Sydney, Australia. Di kota ini, Mirna dan Jessica dulu pernah jadi teman sekampus. (Pixabay/Joshua Willson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menerima materi penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin dari Australian Federal Police (AFP). Materi itu disebut cukup berharga.

"Kami sudah diberikan informasi (oleh AFP), dan sudah cukup signifikan bagi penyidik untuk menguatkan alat bukti," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/1).

Materi penyidikan yang disampaikan AFP kepada Polda Metro Jaya, menurut Iqbal, ialah soal latar belakang kehidupan Mirna dan sahabatnya, Jessica Kumala Wongso yang kini menjadi tersangka pembunuh Mirna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mirna dan Jessica pernah menjadi teman sekampus di Australia, yakni di Billy Blue College of Design, Sydney.

Meski demikian, Iqbal tak mau merinci soal materi apa saja yang disampaikan AFP kepada penyidik Polda Metro Jaya.

"Saya tidak bisa sebutkan. Saya sebutkan secara global saja, (materi soal) background saksi, tersangka," ujar Iqbal. (Ikuti Fokus: BABAK BARU KASUS MIRNA)
Materi penyidikan yang didapat Polda dari Australia itu diharapkan mampu membuat kasus kematian Mirna terang-benderang, sebab sampai saat ini polisi masih mengumpulkan alat bukti untuk melengkapi berkas yang akan diajukan di persidangan.

"Penyidik fokus pada penguatan alat bukti yang ada maupun alat bukti lain yang sedang kami kumpulkan. Ini untuk memperkuat perkara yang nanti akan kami ajukan ke Jaksa Penuntut Umum. JPU harus kami yakinkan sehingga tidak terbantahkan hingga peradilan," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, koordinasi antara penyidik Polda Metro Jaya dengan AFP akan terus dilanjutkan untuk mempercepat penyelesaian kasus kematian Mirna.
Jessica tinggal di Australia sejak 2008. Ia jarang kembali ke Indonesia karena orang tuanya pun menetap di Australia dari tahun 2005.

Jessica baru pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 untuk mencari pekerjaan. Saat itulah dia menjalin komunikasi dengan Mirna. Mereka sepakat untuk bertemu.

Pertemuan pertama Jesssica dan Mirna di Indonesia terjadi 12 Desember 2015. Saat itu Mirna mengajak suaminya untuk bertemu Jessica di sebuah restoran.

Pertemuan pertama itu berlanjut ke pertemuan kedua yang berlangsung di Restoran Olivier. Olivier, menurut Jessica, merupakan tempat yang ditentukan oleh Mirna, sebab Jessica mengaku tak tahu banyak tempat kopi darat di Jakarta.

Pada pertemuan kedua di Olivier itu, Jessica tiba dua jam lebih awal dari waktu yang ditentukan. Jessica lantas memesan kopi vietnam untuk Mirna sesuai permintaan Mirna, dan cocktail serta fashioned fazerac untuk dia dan Hani, sahabat mereka yang juga ikut temu kangen.

Namun kopi vietnam Mirna, menurut hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri, ternyata dibubuhi sianida. Baru menyesap sedikit kopi itu, Mirna pun tewas.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER