Kemenkes Belum Temukan Kasus Serius Virus Zika di Indonesia

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 18:29 WIB
Virus zika sudah bersirkulasi di Indonesia sejak 1977. Namun, sampai saat ini, Indonesia belum melaporkan adanya virus zika yang menjangkit.
Fogging untuk mencegah penyebaran virus zika yang disebarkan melalui nyamuk aides aegepty. (Reuters/Jose Cabezas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan ada orang Indonesia yang terkena dampak serius dari virus Zika. Oleh karena itu, ia berpendapat masyarakat tidak perlu panik soal kemungkinan mewabahnya virus tersebut.

"Virus Zika memang sudah ada di Indonesia, tetapi belum ada orang Indonesia yang sakit serius lantaran virus ini," kata Untung kepada CNN Indonesia, pada Rabu (3/2).

Untung mengatakan selama ini hanya ditemui kasus orang Indonesia sakit ringan karena virus itu, seperti demam dan nyeri otot. Ia pun mengatakan bahwa saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih mendalami penyebaran virus zika di Brazil.
"Masyarakat tidak perlu takut melainkan tetap waspada. Yang penting itu adalah memberantas nyamuk yang merupakan vektor virus ini," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untung menyatakan hal itu lantaran vektor virus zika adalah nyamuk Aedes aegepty yang juga banyak terdapat di Indonesia, dan merupakan vektor demam berdarah dengue.

"Saya rasa semua orang sudah tahu lah bagaimana memberantas nyamuk. Iklan dan sosialisasinya sudah banyak," katanya.

Berdasarkan data dari Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Kementerian Kesehatan RI, virus zika sudah bersirkulasi di Indonesia sejak 1977. Namun, sampai saat ini, Indonesia belum melaporkan adanya virus zika yang menjangkit.
Virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegepti itu bisa berakibat fatal bagi ibu hamil karena menyebabkan bayi yang dilahirkan menderita mikrosefali, yakni gangguan perkembangan pada otak bayi sehingga ukuran kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal.

Kawasan Asia Tenggara yang dilaporkan pernah terjangkit antara lain Kamboja pada 2010, Filipina pada 2012, Thailand pada 2012-2014, dan Sabah, Malaysia pada 2014 lalu.

Baru pada tahun 1981, kelompok peneliti yang terdiri dari Olson, Kziazek, Suhandiman, dan Tri Wibowo melaporkan adanya virus zika di Klaten. Sebanyak tujuh orang dilaporkan positif terinfeksi virus zika.

Tahun lalu, tim peneliti dari Eijkman Institute juga telah menemukan kasus zika di Jambi. Mereka melaporkan telah menemukan 103 kasus yang mirip dengan infeksi virus dengue di Jambi, namun ketika diperiksa hasilnya negatif dengue.
Salah satu pasiennya adalah seorang laki-laki berumur 27 tahun. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah dua hari mengalami gejala demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi pada lutut dan siku, nyeri otot, dan lesu. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama dua hari, pasien tersebut pun akhirnya sembuh. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER