Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir yang merendam kota Solok, dan kota lain di Sumatera Barat akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (7/2) hingga Senin dini hari membuat 3.420 jiwa warga menjadi korban, sementara 5 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Ori Afillo mengatakan lokasi terparah akibat banjir adalah di Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK), Koto Panjang dan Tanah Garam.
Ia menjelaskan, warga lebih memilih bertahan di dalam rumah masing-masing, kendati luapan air menggenangi rumah mereka dengan ketinggian bervariasi antara setinggi tumit hingga lutut orang dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Warga mengemasi dan mengamankan barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya, ke tempat yang lebih tinggi di dalam rumah atau ke lokasi yang dirasa aman,” jelasnya seperti dikutip dari
Antara, Senin (8/2).
Terkait musibah banjir tersebut, Ori menyatakan pihaknya meminta warga untuk tetap hati-hati dan waspada, mengantisipasi dampak terburuk dari luapan air Sungai Batang Lembang tersebut, yang telah menyebabkan banjir didaerah kota beras itu.
Petugas BPBD, lanjutnya, dibantu petugas terkait lainnya, terus memantau ke sejumlah titik lokasi banjir, guna memberi bantuan seperlunya kepada masyarakat korban banjir dengan sedemikian rupa.
“Selain menyebabkan ribuan jiwa menjadi korban banjir, akibat rumah mereka tergenang air luapan sungai Batang Lembang tersebut, banjir juga menyebabkan 10 hektar areal persawahan penduduk di daerah Gawan Kota Solok, rusak diterjang air bah dan terendam banjir,” katanya.
Ori menjelaskan, salah satu solusi mengatasi banjir diwilayah Kota Solok diantaranya adalah dengan secepatnya melakukan normalisasi Batang Lembang yang mengalir di Kota Solok. Sebab, menurutnya penampitan aliran Sungai Batang Lembang, ditenggarai menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya musibah banjir tahunan di daerah itu.
"Karena bantaran aliran sungai Batang Lembang yang dangkal dan sempit tak mampu menampung debit air hujan dengan intensitas yang besar, hingga akhirnya air meluap dan menyebabkan sebagian wilayah Kota Solok terendam banjir," ujarnya.
Lima Orang Meninggal DuniaSementara itu, secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah {BPBD) Sumbar, Zulfiatno mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan dua korban lainnya belum ditemukan.
"Lima korban meninggal itu di antaranya empat orang tertimbun material longsor di Kabupaten Solok Selatan, dan satu orang hanyut di Kabupaten Limapuluh Kota," katanya
Ia merinci, korban meninggal tersebut masing-masing di Solok Selatan, yaitu Upik (perempuan 55 tahun), Ramli (laki-Laki 20 tahun), Si Lin (perempuan 18 tahun), Nisa (perempuan 1,5 tahun). Sementara dua orang yang masih dalam pencarian yaitu, M Yunus (laki-laki 65 tahun) dan Refa (Perempuan 2 tahun). Sedangkan, korban meninggal di Limapuluh Kota, Padri (laki-laki 16 tahun).
Zulfiatno mengatakan hingga saat ini petugas di Solok Selatan masih berusaha untuk menemukan dua korban yang diduga tertimbun longsor. Untuk membantu anggota BPBD di daerah bencana, pihaknya menurunkan satu tim untuk masing-masing daerah yang dibekali dengan perahu karet, pompa air, genset, serta makanan siap saji.
"Petugas di semua daerah sekarang terus berjaga dan meningkatkan kewaspadaan," katanya.
(gir)