Korban Jiwa Longsor dan Banjir di Sumbar Menjadi Enam Orang

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Senin, 08 Feb 2016 19:21 WIB
Korban jiwa akibat longsor, banjir di sejumlah daerah di Sumbar bertambah menjadi enam orang setelah tim evakuasi menemukan satu korban yang sebelumnya hilang.
Ilustrasi. Saat ini hampir seluruh kecamaran di Sumatera Barat terdampak banjir dan sebagian longsor akibat hujan yang tak henti mengguyur sejak Senin (8/2) pagi. (Antara Foto/Rahmad)
Padang, CNN Indonesia -- Korban jiwa akibat longsor dan banjir di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi enam orang setelah tim evakuasi menemukan satu korban lagi yang sebelumnya dinyatakan hilang.

"Korban meninggal yang baru ditemukan tim evakuasi di Kabupaten Solok Selatan bernama M. Yunus (65)," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno dihubungi dari Padang, Senin.

Menurutnya, korban yang baru ditemukan sore hari itu, berada di lokasi yang sama dengan empat korban yang sebelumnya ditemukan meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang tim masih mencari satu korban hilang lagi yaitu Refa (2)," katanya.
Sebelumnya, tim evakuasi telah menemukan empat korban meninggal yaitu Upik (perempuan 55 tahun), Ramli (laki-Laki 20 tahun), Si Lin (perempuan 18 tahun), Nisa (perempuan 1,5 tahun) dan M Yunus (laki-laki 65 tahun).

Selain korban tanah longsor di Solok Selatan, dilaporkan juga ada satu korban meninggal karena dihanyutkan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota atas nama Padri (laki-laki 16 tahun).

Ia mengatakan, untuk membantu membersihkan material longsor yang terjadi di beberapa daerah, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar untuk peminjaman alat berat.

Data BPBD Sumbar, saat ini ada 10 kabupaten dan kota di daerah itu yang terkena dampak bencana banjir dan longsor diantaranya, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Dharmasraya, Sijunjung, Kabupaten Pasaman dan Kota Sawahlunto.
"Kami imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan jika hujan kembali terjadi," ujarnya.

Dapur Darurat

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota Sumatera Barat (Sumbar), segera mendirikan dapur umum untuk membantu korban banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Nasriyanto saat dihubungi dari Payakumbuh, mengatakan, dapur umum tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga yang jadi korban banjir.

"Saat ini masyarakat butuh makanan, sementera mereka tidak sempat memasak karena mereka fokus evakuasi," ujar dia.
Ia menyebutkan, saat ini kekurangan peralatan untuk membawa sembako, sebab semua perahu karet masih difokuskan untuk mengevakuasi warga. Pihaknya, berencana membuka satu dapur umum, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke lokasi pengungsian warga.

Sementara itu, Camat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen mengatakan pihaknya akan mendirikan tempat pengungsian yang bertempat di mess pemda di pinggir jalan utama Sumbar-Riau. Ia memperkirakan, sekitar 3.000 warga yang akan dipindahkan ke lokasi evakuasi, sebab bencana banjir merendam 1.000 rumah.

"Selain menempati lokasi evakuasi, wargu juga dapat menempati rumah saudara mereka yang tidak terendam," tambah dia.

Ia menyebutkan, saat ini hujan masih mengguyur kecamatan tersebut, sementara debit air sedikit berkurang. Sementara, listrik masih mati total dari tadi malam. Salah seorang Anggota DPRD Limapuluh Kota, Riko Febrianto mendesak pemerintah setempat menetapkan peristiwa tersebut darurat bencana.

Menurutnya, saat ini bukan hanya satu kecamatan yang terdampak bencana melainkan hampir semua kecamatan yang ada di kabupaten tersebut dilanda bencana. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER