Tiga Anggota Kelompok Penembak Polisi di Poso Lolos

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 15:59 WIB
Dari lima anggota kelompok yang terlibat baku tembak dengan polisi di Poso, dua orang tewas di tempat. Sementara tiga lainnya berhasil lolos.
Tiga dari lima anggota kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak dengan polisi Poso berhasil kabur. (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga anggota kelompok bersenjata di Poso yang terlibat baku tembak dengan polisi, Selasa (9/2) pagi berhasil lolos. Sementara dua orang lainnya tewas ditembak polisi. Sejauh ini belum bisa dipastikan keterkaitan kelompok tersebut dengan Santoso alias Abu Wardah, gembong teroris di Poso.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan, kejadian bermula saat perosnel Polri dan TNI menggelar operasi gabungan dengan merazia kendaraan yang melintas di jalan raya Kecamatan Napu, Kabupaten Poso.

Sebuah kendaraan diberhentikan petugas untuk diperiksa. Saat itu mobil berisi lima orang dan mengangkut beberapa karung beras.

Saat pemeriksaan diketahui, salah seorang penumpang membawa senjata api jenis revolver. Penumpang tersebut lantas mengeluarkan tembakan. Salah seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah Brigadir Wahyudi Saputra tertembak dan tewas di tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota kami, Brigadir Wahyudi mengalami luka tembak satu peluru di bagian dagu dan mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta.

Petugas lain segera membalas tembakan. Baku tembak tak terhindarkan. Akibatnya, dua orang anggota kelompok tersebut tewas tertembus peluru petugas.

Polisi menduga masih ada tiga pelaku yang berada dalam kendaraan itu yang berhasil melarikan diri.
"Informasi awal ada lima orang, tapi masih perlu (menyelidiki). Dua yang tertembak, tiga melarikan diri."

Agus mengaku belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan bagian dari kelompok Santoso atau bukan. Sebelumnya ada informasi bahwa mereka adalah bagian dari kelompok Santoso yang turun gunung untuk membeli perbekalan.

Wilayah Poso, Sulawesi Tengah selama ini dikenal sebagai basis kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah. Mereka berbasis di wilayah Pegunungan Biru, kawasan yang dikenal memiliki medan sulit.

Pasukan gabungan TNI dan Polri sempat menggelar Operasi Camar Maleo untuk menangkapnya. Tak hanya sekali, operasi yang digelar sejak awal tahun lalu sudah empat kali digelar. Namun Santoso yang mengklaim dirinya sebagai amir Mujahidin Indonesia Timur tak juga tertangkap.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti sebelunnya mengatakan, dalam rangkaian operasi tersebut ada sekitar 28 orang tertangkap termasuk dua orang unsur pimpinan kelompok teroris tersebut.

Salah satu dari unsur pimpinan itu adalah Daeng Koro. Sementara itu, identitas seorang lainnya belum terungkap. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER