Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memberikan kenaikan pangkat sebagai penghargaan untuk Brigadir Wahyudi Saputra, polisi yang tewas ditembak teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
"Kami menaikkan pangkat yang lebih tinggi, dari brigadir menjadi brigadir kepala," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (2/10).
Agus mengatakan Badrodin telah menghubungi pihak keluarga Wahyudi terkait rencana pemberian penghargaan tersebut.
Jenazah Wahyudi, kata Agus, rencananya akan dimakamkan di Medan, Sumatera Utara. Akibat kejadian ini, seorang istri dan anak mesti rela ditinggal sang ayah yang berdinas di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan polisi masih terus mendalami identitas pelaku yang menyerang anggota Polri tersebut. Meski belum dapat dipastikan, diduga kuat pelaku adalah anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang selama ini berbasis di Poso.
Kepolisian juga masih mengejar kelompok teroris tersebut, termasuk pihak yang melakukan penyerangan. Tiga orang pelaku hingga kini belum dapat ditemukan.
Agus, sebagaimana selalu dinyatakan pihak Kepolisian, mengatakan Polri terkendala kondisi geografis dalam mengejar buron teroris paling dicari itu. "Kondisinya pegunungan dan hutan, hampir sama dengan di Papua," ujarnya.
Satu "peristiwa," kata Agus, sempat terjadi sebagai buntut operasi pengejaran yang dilakukan polisi. Namun, dia tidak merinci kejadian apa yang terjadi pada 22.00 WIT itu.
Agus menegaskan situasi saat ini sudah kondusif dan terkendali.
"Polri maupun TNI terus melakukan upaya-upaya pengejaran dan pencarian kepada mereka yang terkait dengan teroris dan dugaan kelompok atau jaringan teroris," kata Agus.
Kejadian penembakan terjadi pada Selasa pagi, kemarin. Meski kehilangan satu anggotanya, Polri berhasil melumpuhkan dua orang pelaku kejadian tersebut.
Kejadian bermula saat personel Polri dan TNI menggelar operasi gabungan dengan merazia kendaraan yang melintas di jalan raya Kecamatan Napu, Kabupaten Poso.
Sebuah kendaraan diberhentikan petugas untuk diperiksa. Saat itu mobil berisi lima orang dan mengangkut beberapa karung beras.
Saat pemeriksaan, ternyata salah seorang penumpang membawa senjata api jenis revolver. Penumpang tersebut lantas mengeluarkan tembakan yang menewaskan Wahyudi.
(sur)