Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan memeriksa terhadap sejumlah saksi terkait temuan ratusan anak panah di kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, tepatnya di Kafe Intan milik Abdul 'Daeng' Azis.
"Belum disimpulkan itu (anak panah) milik siapa tapi kami akan selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti seperti diberitakan Antara, Minggu (21/2).
Krishna mengaku punya cerita tersendiri dengan temuan anak panah di Kalijodo ketika dia masih menjabat Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan pada 2001-2004.
Menurut Krishna, anak panah dan benda tajam biasa digunakan sebagai senjata untuk keributan antarkelompok di Kalijodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, kata Krishna, salah satu anggota Sabhara terluka pada bagian mata akibat tusukan anak panah saat mengamankan penggerebekan di lokalisasi Kalijodo pada 2002 silam.
Krishna menyatakan, untuk temuan kali ini, polisi juga menyelidiki terkait kepemilikan sejumlah senjata tajam, alat kontrasepsi dan piringan cakram (DVD) film dewasa di kafe kawasan Kalijodo.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi sebelumnya merilis temuan 436 anak panah hasil razia di Kalijodo, kemarin.
Selain anak panah, aparat juga menemukan 33 bilah senjata tajam, dua palu, satu pucuk senapan angin, delapan batang linggis, dua bilah celurit, sembilan bilah golok, satu sangkur, delapan ketapel, 22 karet ketapel, sebatang tombak, dan sebilah pisau cutter.
“Terlihat jelas ada indikasi bahwa mereka menyiapkan penyerangan terhadap petugas Satpol PP dan lain-lain,” kata Rustam.
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martuani Siregar mengatakan senjata-senjata itu diduga akan digunakan untuk menyerang aparat.
“Anak panah mungkin bukan hal yang wajar, apalagi ada katapel yang berkekuatan tinggi, makanya kami asumsikan untuk menyerang aparat,” kata Martuani.
(antara)