Ahok Duga Ratusan Anak Panah di Kalijodo Milik Pengusaha Kafe

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2016 09:02 WIB
Sebanyak 400 anak panah dan busurnya serta senapan angin ditemukan petugas dalam razia pekan lalu di kawasan Kalijodo.
Ahuk menduga ratusan anak panah yang ditemukan di Kalijodo milik pengusaha kafe. (CNN Indonesia/Rinaldy Sofwan Fakhrana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga 400 anak panah yang ditemukan di Kalijodo adalah milik pengusaha kafe. Keberadaanya jelas untuk melawan petugas saat akan dilakukan penggusuran pada kawasan hiburan malam itu.

"400 anak panah itu untuk apa? Itu untuk perang-perangan orang tertentu yang punya kafe," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/2).

Keberadaan anak panah ini menurutnya jadi bukti bahwa masih ada yang tidak setuju rencana penggusuran. Ahok, sapaan Basuki, menuding pengelola kafe yang masih keberatan Kalijodo digusur untuk dijadikan ruang terbuka hijau.

Sementara warga Kalijodo sendiri mayoritas tak mempermasalahkan rencana penggusuran. Mereka sudah paham bahwa tanah yang mereka tempati kini milik negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengklaim sudah ada 80 kepala keluarga yang sudah bersedia pindah ke rumah susun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Orang gereja sudah kirim surat ke saya dan mengatakan akan taat pada pemerintah, mereka akan bongkar sendiri gejera mereka," kata Ahok.

Anak panah, busur, senapan angin serta beberapa senjata tajam ditemukan petugas saat razia digelar pada Sabtu pekan lalu di Kalijodo. Anak panah tersebut ditemukan di salah satu kafe yang ada.

Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan kafe tersebut diduga milik Daeng Azis.

"Ditemukan ratusan tombak, anak panah, golok, samurai, dan badik," kata Krishna di lokasi.

Ketika ditanya apakah senjata tersebut akan digunakan untuk melawan aparat, Krishna tidak bisa memastikan.

"Kami belum tau, tadi dua orang yang ada di situ kami amankan, kami bawa ke kantor untuk di-BAP (periksa)," kata Krishna. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER