BNPT Bakal Pisahkan Tahanan Terorisme Garis Keras

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2016 16:20 WIB
Pemisahan  bertujuan agar tahanan yang sudah kooperatif tidak lagi dipengaruhi tahanan yang masih radikal terorisme.
Penggeledahan teroris di Indramayu, Jawa Barat, Januari 2016. Tim Densus 88 menemukan barang bukti milik tersangka yang diduga terkait dengan bom Thamrin. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Saud Usman mengatakan akan memisahkan tahanan tindak pidana terorisme yang berpegang ideologi garis keras dengan yang kooperatif. Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi Hukum DPR RI.

Menurutnya, pemisahan tersebut perlu dilakukan agar tahanan yang sudah kooperatif tidak lagi dipengaruhi tahanan yang masih radikal terorisme.

"Kami pisahkan di penjara. Kalau ketemu kan nanti bisa takut," ujar Saud Usman di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Dalam pemaparannya, Saud mengungkapkan saat ini ada 204 tahanan perkara terorisme di 47 lembaga permasyarakatan yang terletak di 13 provinsi. Tahanan ini dibagi menjadi empat bagian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian pertama adalah tahanan yang tidak bisa ditemui, tidak mau berkomunikasi dengan orang luar dan masih memegang teguh ideologinya. Tahanan seperti ini berjumlah 68 orang.

"Masuk atau keluar tahanan, mereka akan tetap seperti ini," katanya.

Sementara bagian kedua adalah tahanan yang sudah dapat ditemui, mau diajak berkomunikasi namun masih kokoh dengan ideologinya. Tahanan ini berjumlah 38 orang. Jenis ketiga adalah tahanan yang dapat ditemui, diajak berkomunikasi bahkan membuka diri untuk ideologi lain.

"Tapi mereka takut saat kooperatif dianggap mengkhianati kelompoknya. Mereka merasa terancam," katanya.

Saud mengatakan ada 58 orang tahanan di bagian ketiga. Bagian keempat adalah tahanan yang paling kooperatif. Sebanyak 40 orang tahanan terorisme bagian ini bersedia dibina, bahkan mampu mengadopsi situasi kedamaian.
"Mereka ini bersama bagian yang ketiga diupayakan masuk ke Sentul agar tidak bersama yang garis keras," tuturnya. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER