Pengacara Sebut Daeng Azis Jantan dan Tak Bodoh

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 15:00 WIB
Pengacara menyebut Daeng Azis tidak bodoh terkait penemuan senjata di kafe yang diduga milik Azis yang berhasil ditemukan polisi saat menggeledah.
Salah satu penjaga Cafe Intan masih terlihat dilokasi paska razia Kawasan Kali Jodo, Jakarta, Sabtu, 20 Februari 2016. Polisi berhasil menyita sejumlah senjata tajam di cafe yang diduga milik Daeng Aziz tersebut. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Abdul Azis alias Daeng Azis, Razman Arif Nasution mengklaim bahwa Azis adalah sosok pria yang gentle. Pernyataan tersebut terlontar usai dirinya meminta Azis untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka prostitusi di Polda Metro Jaya.

"Beliau (Azis) gentle. Tinggal menyesuaikan waktu saja. Dia siap datang," ujar Razman di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/2).

Razman menjelaskan, ketidakhadiran Azis dalam pemeriksaan perdana lantaran masih dalam perjalanan dari luar kota menuju Jakarta. Ia mengaku, Azis ke luar kota karena ada urusan keluarga. Oleh karena itu, Razman membantah Azis takut diperiksa sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau bilang dari Serang atau Banten. Sekarang sudah di Jakarta. Dia sudah bilang siap datang," ujarnya.

Selain jantan, Razman juga mengklaim Azis bukan orang yang bodoh. Hal tersebut terkait dengan penemuan senjata dalam jumlah banyak di kafe Intan, yang diketahui milik Azis.

Menurut Razman, Azis tidak mungkin menaruh senjata-senjata tersebut. Karena Azis sudah tahu bahwa Kepolisian berencana menggeledah seluruh bangunan tersebut. Untuk itu, ia menegaskan akan meminta bukti dari Kepolisian.

"Masa saya kan sudah punya kafe tetapi apa saya sebodoh itu kalau sudah tahu bakal dirazia meninggalkan barang berbahaya, kan tidak logis," ujar Razman.

Razman mengatakan, sesuai prosedur yang berlaku, Kepolisian berhak melakukan penangkapan terhadap Azis jika dalam pemanggilan selanjutnya juga tidak hadir.

"Ini kan masih panggilan pertama. Masih ada panggilan kedua sampai paksa," ujar Razman.

Sementara itu, Razman juga menyampaikan Azis kaget usai ditetapkan sebagai tersangka. Razman bercerita, Azis mengetahui dirinya jadi tersangka prostitusi dari media massa.

"Beliau baru dapat kondirmasi jadi tersangka melalui komunikasi melalui media masa yang ada di televisi dua hari lalu. Surat pemanggilan dan penetapan tersangka baru sampai secara formal kemarin sore," ujarnya.

Sebelumnya, Azis batal diperiksa hari ini sebagai tersangka prostitusi karena disangka melanggar Pasal 269 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 506 KUHP. Azis sedianya akan diperiksa pada hari Jumat pekan ini.

Azis disebut-sebut sebagai penguasa kawasan Kalijodo. Dia merupakan pemimpin kelompok asal Bugis, Makassar. Selain Bugis, di Kalijodo ada dua kelompok besar lainnya yakni Mandar dan Banten.

Azis memiliki tiga kafe di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Beberapa bangunan milik Azis menyebar di Kalijodo, di antaranya di Jalan Kepanduan II, Pejagalan, Jakarta Utara.

"Dia punya banyak bangunan. Dari data Pajak Bumi Bangunan dia memiliki 8 bidang bangunan,” kata Lurah Pejagalan, Maskur, ditemui di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis pekan lalu. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER