Kapolda Metro: Daeng Azis Bersikap Kooperatif

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 02:31 WIB
Tito Karnavian menilai tokoh Kalijodo Daeng Azis bersikap kooperatif dalam penanganan kasus prostitusi dan pencurian listrik yang ia lakukan sampai saat ini.
Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas (tengah) menerima pengusaha hiburan malam kalijodo Daeng Azis (kedua kiri) bersama perwakilan warga Kalijodo di gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/2). Kedatangan mereka untuk mengadukan rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta yang akan pengembalian fungsi kawasan Kalijodo menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menilai tokoh masyarakat Kalijodo Abdul Azis alias Daeng Azis bersikap kooperatif dalam penanganan kasus prostitusi dan pencurian listrik yang ia lakukan sampai saat ini.

Bahkan, menurut Tito, Azis juga telah bersikap kooperatif dalam mewujudkan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membongkar rumah dan kafe-kafe di kawasan Kalijodo. Buktinya, tak ada perlawanan sedikit pun dari warga Kalijodo saat pembongkaran dilakukan aparat, Senin (29/2) ini.

"Sampai saat ini Pak Azis masih kooperatif kok. Saya kira Pak Azis kooperatif, buktinya hari ini tidak ada tindakan apa-apa," ujar Tito di Jalan Kepanduan II, Jakarta Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama Tito juga mengatakan kemungkinan adanya penggunaan asas restorative justice bagi para pelaku pencurian listrik dan tindak pidana lain di kawasan Kalijodo.

"Kasus signifikan akan kami tangani. Kalau tidak signifikan kami akan pakai restorative justice, penyelesaian di luar peradilan," ujarnya.

Saat ini Azis diketahui telah menjadi tersangka kasus pencurian listrik di kawasan Kalijodo. Azis telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Metro Jakarta Utara sejak Jumat (26/2) lalu.

Sementara itu, 400 rumah dan cafe di kawasan Kalijodo diduga mencuri air beberapa tahun belakangan ini. Dugaan tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Customer Service PT Palyja Asep Rahmat pagi tadi.

"Saya tahunya sudah dua tahun ini. Tapi saya yakin sudah bertahun-tahun mereka curi air," kata Asep.

Asep belum dapat memastikan berapa jumlah kerugian negara atas pencurian air tersebut. Namun, dari 500 bangunan yang ada di kawasan Kalijodo, hanya 100 bangunan yang mendaftarkan secara resmi.

Dia menjelaskan bahwa setidaknya empat liter per detik air mengalir ke sambungan tidak resmi milik PT Palyja ke warga yang berada di kawasan Kalijodo. Menurut Asep hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.

Namun, pencurian air itu kata Asep, sulit dibuktikan. Pasalnya setiap kali petugas Palyja masuk ke kawasan tersebut, mereka selalu ditolak dan tidak dapat memeriksa satu persatu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER