Sawah Petani Rusak, Ganjar Minta Aparat Buru Penambang Ilegal

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 03:02 WIB
Penambangan ilegal di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap sudah berlangsung puluhan tahun menyebabkan bibir pantai mendekati sawah.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta aparat Polri-TNI memburu pelaku penambangan ilegal yang membuat lahan pertanian di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap rusak akibat masuknya air laut ke sawah milik petani. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta aparat Polri-TNI memburu pelaku penambangan ilegal yang membuat lahan pertanian di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap menjadi rusak akibat masuknya air laut ke sawah milik petani.

"Yang nambang siapa orangnya. Harus dikejar dan harus bertangungjawab. Jebolan dan rembesan air laut harus ditutup itu. Pak Polisi, TNI dan Pak Lurah tolong diatasi," kata Ganjar ketika dihadang sejumlah petani desa melakukan kunjungan ke daerah Adipala, Cilacap, Kamis (3/3).

Ganjar juga meminta agar masyarakat jujur jika ikut andil pada praktik tambang liar dan sudah seharusnya tidak melakukannya. Sementara ini, yang terlihat hanya kurang ketegasan aparat hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mohon, izin galian C diurus. Kalau ilegal kan nyolong. Sekarang dampak menimbulkan kerugian. Petani yang seharusnya mendapat irigasi baik jadi tercemar. Besok sore mereka rapat, kelompok tani diundang. Masyarakat harus jujur karena ternyata ada yang ikut ambil. Dirembug dulu, ada Kapolsek, Danramil, harus tindak tegas. Kabupaten mengawasi. Sekarang ESDM, Kelautan, PSDA saya suruh ngecek," kata politisi PDIP ini.

Menurut salah satu petani, Waiman, dampak dari penambangan ilegal yang berimbas pada masuknya air asin sudah terjadi sejak tiga tahun lalu ini telah melamda empat desa yaitu Desa Bunton, Lahar, Gumbulharjo, dan Penggalang.

"Ada sekitar 85 hektare di empat desa. Air lautnya masuk ke sawah, gagal panen," kata Waiman.

Penambangan ilegal yang dilakukan sudah puluhan tahun di wilayah tersebut menyebabkan bibir pantai mendekati sawah. Dulu jarak sawah dan laut sekitar 750 meter, sedangkan saat ini hanya 100 meter.

"Sekitar sini ada penambangan liar. Tidak tahu siapa yang menambang, orang luar sini. Sudah demo tapi di sini saja, kalau ke DPRD butuh biaya," tambah Waiman.

Air laut yang terus masuk ke sawah menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga petani mengalami gagal panen. Warga berharap agar penambangan ditertibkan dan air bisa ditanggul agar air tidak masuk lagi ke tanah persawahan.

Kondisi sawah saat ini masih ditanami padi oleh petani. Penanaman itu memanfaatkan tadah air hujan. Namun jika air laut masuk, maka tanaman langsung rusak dan mereka kembali gagal panen. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER