Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana pembalakan liar dan pencucian uang Labora Sitorus mengalami gejala penyakit ringan setibanya di Lapas Cipinang, Jakarta, kemarin (7/3).
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan tim medis Kementerian Hukum dan HAM, Labora kedapatan mengalami masalah kesehatan darah tinggi, gula, dan asam urat.
"Yang cukup parah itu asam urat karena dia ada pembengkakan di jari-jarinya. Tapi yang lebih berbahaya lagi darah tinggi," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Kusmiantha Dusak saat ditemui di Jakarta, Selasa (8/3).
Dusak mengatakan tim medis hari ini telah diinstruksikan untuk melakukan pengecekan kesehatan Labora. Pengecekan dilakukan untuk memastikan pengakuan Labora yang kerap mengeluh sakit selama mendekam di balik jeruji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ambil darahnya dan nanti dibawa ke lab. Ini supaya kami bisa mengantisipasi apakah Labora selama ini benar sakit atau hanya pura-pura," ujar Dusak.
Dusak juga telah menunjuk tim untuk melakukan assessment kepada Labora. Assessment dilakukan untuk mengetahui, salah satunya, kondisi kejiwaan mantan polisi itu.
"Karena dia sebelumnya pernah menyatakan punya niatan bunuh diri. Assessment nanti untuk mengetahui tindakan kami nantinya. Apakah membawa ke psikiater, misalnya," kata Dusak.
Labora tiba di Cipinang sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin, menumpang bus bertuliskan Transpas. Dusak mengatakan Labora datang bersama istrinya, Sandritje Panauhe, dikawal 12 personel Korps Brigade Mobil.
Mengantisipasi kaburnya Labora, kata Dusak, Kepala Lapas Klas I Cipinang Edi Kurniadi telah meminta para petugasnya untuk tidak tergiur dengan iming-iming apapun.
"Untuk petugas, sudah kami antisipasi. Kalapas sudah memberikan pengarahan, laksanakan SOP (standar opersional prosedur), jangan terpengaruh," katanya.
September 2015, Labora meminta izin berobat kepada otoritas Lapas Sorong. Ia kemudian disebut menjalani terapi di Rumah Sakit Pertamina dan Rumah Sakit Raja Ampat.
Sejak itu, Labora tidak pernah kembali ke Lapas. Jumat pekan lalu, ketika hendak dijemput paksa dari rumahnya, petugas Ditjen Pemasyarakatan yang dibantu personel TNI dan Polri tidak menemukan Labora.
(gil)