Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan personel TNI-Polri telah mengepung kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Dia yakin dalam waktu dekat, kelompok itu bisa dilumpuhkan.
"Sekarang TNI-Polri sudah berhasil menggiring kelompok Santoso kepada satu titik di mana mereka relatif terkepung. Kita akan lihat dalam beberapa minggu ke depan akan ada perkembangan signifikan," kata Luhut saat ditemui di Kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta Timur, Kamis (10/3).
Luhut menyambut baik Operasi Tinombala. Operasi itu baru berjalan efektif selama 43 hari. Menurutnya, kerjasama antara TNI dengan Polri dapat berjalan dengan baik. Luhut mengusulkan, operasi Tinombala diperpanjangan selama enam bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami perpanjang, kami ambil tidak tiap dua bulan karena nanti repot administrasinya, makanya saya usulkan enam bulan kalau lebih cepat ya kami buat lebih cepat," katanya.
Meski demikian, Luhut tidak bisa memastikan berapa lama lagi tim gabungan TNI-Polri mampu menangkap Santoso Cs. Selama ini yang menjadi kendala dalam penangkapan kelompok teroris pimpinan Santoso, menurut Luhut, adalah medan yang terbilang sulit dilalui.
"Operasi gerilya itu pengalaman di dunia tidak ada yang cepat. Tetapi kita berharap dengan apa yang saya dapat laporan kemarin, itu akan bisa lebih cepat. Tetapi juga bisa saja terjadi bermacam-macam. Karena itu saya sama Pak Kapolri janjian dalam waktu dekat akan ke sana lagi," kata Luhut.
Selain soal medan, dana juga menjadi salah satu poin kendala. Presiden telah memerintahkan agar tim gabungan segera menyelesaikan operasi penangkapan tersebut.
"Setelah itu masih ada persoalan lain yang harus diselesaikan yaitu menyangkut program deradikalisasi di sana. Karena dulu banyak guru meninggalkan poso. Sekarang harus kita bicarakan untuk mengirim guru yang bisa menjelaskan masalah-masalah kebangsaan," ujarnya.
(bag)