Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah mengungkapkan pelaku pencurian kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Ada enam tersangka yang diduga terlibat pencurian kabel yakni STR alias BY (45), MRN alias N (34), SWY alias SM (45), AP alias UC (28), RHM alias GUN (43), dan AT alias TGL (48).
Salah satu tersangka, MRN, sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Dia mengaku beraksi mencuri kabel karena pernah melihat pembongkaran trotoar di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan. Saat pembongkaran trotoar itu dia melihat ada untaian kabel lama.
Dia kemudian bersama tersangka lain selama dua hari membongkar kabel di saluran air tersebut. Aksi pencurian ini pun dilakukan secara berkala selama delapan bulan terakhir.
Saat melakukan aksinya, para pencuri ini menginap beberapa hari. Mereka menyiapkan aksi dengan membawa bekal makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami bawa bekal sekalian istirahat di dalam saluran," kata MRN di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/3).
MRN menyatakan mencuri kabel didorong motif mencari keuntungan. Kabel lama yang terdapat digorong-gorong itu dikupas kulitnya. Kemudian bersama teman-temannya mengambil tembaga dan menjualnya Rp40 ribu per kilogram sedangkan timah yang diambil terjual Rp12 ribu per kilogram.
"Bisa dapat Rp1 juta-3 juta per minggu, kalau pemulung sebulan saja belum tentu dapat segitu," katanya.
Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjelaskan komplotan ini dalam melakukan aksinya saling berbagi peran. AP bertugas menunggu di atas saluran dan menjual tembaga, sementara lima tersangka lainnya bertugas memotong dan mengupas kulit kabel.
Mereka menggunakan gergaji besi untuk memotong kabel yang berukuran 30 centimeter hingga dua meter. Setelah itu mereka mengupas kulit kabel dan mengumpulkan batang tembaga dan bungkus timah di dalamnya.
"Mereka masuk ke saluran kemudian membobol kabel dalam tanah. Di situlah mereka kupas kulit kabel dan mengambil isinya," katanya.
Kemudian kabel berupa tembaga dan timah tersebut diangkut menggunakan gerobak oleh tersangka lain yang sudah menunggu di atas saluran. Untuk memudahkan pengangkutan, para tersangka menyambungkan isi kabel ke lubang angin trotoar.
"Tersangka yang sudah menunggu di atas saluran ini tinggal narik isi kabel. Orang-orang enggak akan tahu, apalagi dilakukan malam hari," tutur Tito.
Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono mengatakan para tersangka menjual hasil curian mereka pada pengepul besi tua di kawasan Kemayoran, Senen, Tanah Abang, dan Manggarai. Ia pun memastikan sampai saat ini belum ada unsur sabotase dalam penemuan sampah kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan ada dugaan terjadinya sabotase banjir terkait penemuan tumpukan sampah kulit kabel. Sampah kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong dekat kantor Menteri Energi Sumber Daya Mineral ini membuat genangan air di sekitar lokasi itu saat hujan.
(yul)