Teten: Potensi Korupsi Swasta Jauh Lebih Besar

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 10:56 WIB
Potensi korupsi yang melibatkan swasta selama ini dinilai sulit diawasi dan kurang mendapat perhatian. Padahal potensinya jauh lebih besar.
Teten Masduki menyebut hanya seperlima potensi korupsi yang bisa diawasi. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Presiden Teten Masduki menyatakan, potensi korupsi yang biasa diawasi hanya seperlima. Potensi korupsi yang bisa diawasi ini yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Yang diawasi hanya seperlima dari potensi korupsi yang jauh lebih besar," kata Teten dalam sambutannya saat membuka seminar nasional Anti-Corruption & Democracy Outlook 2016, Bersama Lawan Korupsi, Selasa (15/3) di Jakarta.

Potensi korupsi yang tak bisa diawasi menurutnya adalah korupsi yang melibatkan kalangan swasta. Sebagai perbandingan jika APBN nilainya Rp2.100 triliun, maka ada dana swasta sebesar Rp12 ribu triliun yang beredar di Indonesia.

"Pemberantasan korupsi di swasta masih belum mendapat perhatian dari aparat maupun sipil," ujar Teten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seharusnya, kata Teten, upaya pemberantasan korupsi yang selama ini berjalan tidak hanya pada pengadaan barang dan jasa. Aktivis antikorupsi ini menilai, praktek mubazir dan tidak berguna bagi masyarakat juga dapat dikategorikan dalam korupsi.

"Banyak proyek yang tidak berguna dan mangkrak justru menyebabkan kerugian negara yang jauh lebih besar," kata Teten.

Ia juga menyoroti banyaknya upaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi saat ini. Hal ini menurutnya yang jadi tantangan berat KPK. Misalnya pelemahan dengan dalih reformasi penegakan hukum.

"Beruntung masyarakat bersatu untuk melindungi KPK," ujar Teten. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER