BNN Rekomendasikan Calon Kepala Daerah Jalani Tes Rambut

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 22:08 WIB
BNN merekomendasikan agar KPU mewajibkan calon kepala daerah menjalani tes rambut untuk membuktikan apakah mereka menggunakan narkotik atau tidak.
Tersangka dugaan penyalahgunaan narkoba jenis Sabu, Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Nofiandi dihadirkan dalam konferensi pers di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN). BNN merekomendasikan pemeriksaan rambut untuk seluruh calon kepala daerah. (Antara Foto/Widodo S Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Sinta Dame Simanjuntak, merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum mewajibkan para calon kepala daerah untuk menjalani tes rambut untuk membuktikan apakah mereka menggunakan narkotik atau tidak.

Menurut Sinta menjelaskan, tes urine yang selama ini menjadi syarat pemeriksaan medis calon kepala daerah masih mengalami beberapa kelemahan, sehingga, meski hasilnya akurat, pemakai narkotik masih memiliki celah untuk 'mengelabuhi' pemeriksa.

Ia menjelaskan, tes urine bisa 'dikelabuhi' dengan cara si pengguna berhenti mengkonsumsi narkotik beberapa hari sebelum tes. Hal ini bisa dilakukan oleh para pengguna situasional, yakni pengguna yang hanya, paling tidak, seminggu atau sebulan sekali mengkonsumsi narkotik.
"Untuk calon kepala daerah, kalau tes urine saja dalam tiga hari atau seminggu setelah menggunakan narkotik, bisa tidak terindikasi penggunaannya. Jadi kami sarankan adalah tes urine dan rambut. Tes rambut lebih reliable," ujar Sinta di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinta menuturkan, alat yang bisa digunakan untuk tes rambut hanya ada satu unit yang saat ini berada di Kantor BNN di Cawang, Jakarta Timur. Proses untuk mengetahui hasil tes rambut, ucapnya, memerlukan waktu sekitar tiga hari.

"Cukup lama apabila (tes rambut dibutuhkan) di daerah. Namun tetap saja, saran kami, tes rambut dimasukkan ke dalam pemeriksaan medis calon kepala daerah. BNN siap membantu jika diperlukan," katanya.
Sinta mengaku belum mendapatkan informasi secara detail mengenai berapa banyak jenis narkotik yang bisa terdeteksi oleh tes rambut. Yang jelas, ujarnya, jenis zat haram yang akan terdeteksi akan lebih banyak dibanding tes urine.

Baru-baru ini publik dikejutkan dengan adanya penangkapan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi oleh BNN. Ahmad dinyatakan positif menggunakan narkotik jenis sabu.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso bercerita, pada Ahad (13/3) pukul 18.30 WIB, timnya mengamankan Ahmad di rumah pribadinya yang berada di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Budi memaparkan, Ahmad ditangkap bersama tiga orang kaki tangannya, yakni Murdani (karyawan swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), dan Deny Afriansyah (PNS Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu Timur). Dari keempatnya, tidak ditemukan barang bukti, namun berdasarkan hasil tes urine, keempatnya positif mengonsumsi narkotik jenis sabu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER