Jakarta, CNN Indonesia -- Kericuhan terjadi di tengah aksi unjuk rasa sopir taksi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Tak cuma menyuarakan aspirasi mereka agar pemerintah menutup GrabCar dan Uber, perusahaan penyedia aplikasi layanan angkutan.
Para sopir juga menyisir pengemudi taksi lain yang tak mau berdemo. Pengemudi ojek online juga jadi sasaran sopir taksi.
Seorang pengemudi gojek yang sedang membawa penumpang jadi sasaran massa. Helm pengemudi gojek dihancurkan. Penumpang serta pengemudi ojek juuga menjadi sasaran kemarahan massa.
Bukan cuma Gojek dan taksi, Metromini juga jadi sasaran peserta unjuk rasa. Dua bus Mertromini yang sedang melayani penumpang dihancurkan pengunjuk rasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauaan CNNIndonesia.com, ratusan pengemudi memblokade jalan Jenderal Sudirman dari mulai Bundaran Hotel Indonesia. Pengguna jalan diarahkan petugas mencari jalan lain.
Sebagian pengunjuk rasa beramai-ramai berjalan di tengah Jalan Sudirman yang hanya berisi armada taksi milik mereka.
Kemacetan parah juga dikabarkan terjadi di Jalan Jenderal Gatot Subroto. Jalan protokol ini macet lantaran Gedung DPR yang ada di kawasan ini jadi salah satu tujuan peserta unjuk rasa.
Di media sosial bahkan beredar video peserta unjuk rasa melakukan tindakan intimidasi pada pengemudi taksi lain yang tetap beroperasi. Pendemo terlihat menghancurkan kaca taksi yang memilih tetap melayani penumpang.
Tujuan ribuan pengemudi tersebut adalah Balai Kota, Kementeria Komunikasi dan Informatika. Mereka tak puas dengan keputusan pemerintah yang malah memberikan status badan hukum bagi armada angkutan pelat hitam yang tergabung dengan Uber dan GrabCar. Keberadaan angkutan berbasis aplikasi online itu dinilai merugikan sopir taksi konvensional ini.
Dalam demo hari ini, mereka mendesak pemerintah benar-benar membekukan perusahaan Uber dan GrabCar.
(sur)