Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto membantah polisi kecolongan terkait aksi anarkis tersebut. Namun para demonstran memang melanggar titik demo yang telah disepakati sebelumnya.
"Bukan kecolongan, jadi mereka memang tidak bersepakat dengan baik. Di titik awal saja mereka sudah brutal, tidak sesuai komitmen," ujar Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3).
Kendati demikian, polisi telah berhasil mengantisipasi hingga aksi anarkis ini tak meluas. Sejak pukul 15.00 WIB, kata dia, aksi demonstran berangsur pulih dan mulai kondusif. "Sekarang sudah aman. Kita tetap siaga terus sampai saat ini," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun malam ini berencana melakukan rapat koordinasi dengan 24 pengusaha taksi termasuk transportasi umum berbasis online Gojek maupun Grabike. Dalam rapat nanti akan membahas aturan bagi para sopir taksi jika ingin kembali melakukan aksi unjuk rasa.
"Tidak ada win-win solution. Tugas polisi mengamankan apapun kebijakan pemerintah, yang penting dalam menyampaikan pendapat tidak boleh anarkis," ucapnya.
Ribuan massa sopir taksi dan bajaj melakukan aksi unjuk rasa menolak beroperasinya transportasi umum berbasis daring. Demonstran saling serang dengan pengemudi transportasi umum berbasis online hingga menyebabkan sejumlah kendaraan rusak.
(pit)