BNN: Tahanan Narkotik Rentan Berontak

GIlang Fauzi | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Mar 2016 16:10 WIB
Badan Narkotika Nasional menilai narapidana narkotik biasannya bermasalah secara sosial sehingga punya kecenderungan untuk memberontak.
Rutan Bengkulu usai dilanda kerusuhan. (Dok. Ditjen Lapas Kemenkumham)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Humas Badan Narkotika Nasional Kombes Slamet Pribadi menyatakan narapidana yang tersangkut narkotik rentan memberontak terutama kepada aparat.

"Tahanan narkotik itu sering bermasalah secara sosial. Kecenderungan mereka untuk memberontak lebih lebih besar," kata Slamet saat berbincang melalui sambungan telepon, Sabtu (26/3).

Pernyataan itu disampaikan oleh Slamet menanggapi kerusuhan yuang terjadi di Rutan Bengkulu semalam. Narapidana rusuh saat petugas hendak mengamankan terpidana narkotik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keributan tak terhindarkan sampai akhirnya berujung pada kebakaran rutan. Lima tahanan menjadi korban tewas akibat kebakaran tersebut.

Slamet menilai kerusuhan yang terjadi di Rutan Bengkulu merupakan bentuk lain dari upaya sejumlah pihak yang tidak menghendaki aparat melaksanakan tugas pemberantasan narkotik.

"Saat ini banyak perlawanan dari para sindikat yang tidak suka dengan program pemberantasan narkotik yang sedang digalakkan aparat," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Divisi Permasyarakatan, Kanwil Kemkumham Provinsi Bengkulu, Sunar Agus mengatakan aparat saat ini sedang menyelidiki provokator kerusuhan yang berujung kebakaran di Rutan Bengkulu.

Selain dugaan persoalan teknis bangunan dan kelalaian, Agus mengatakan terbuka kemungkinan adanya dugaan tindak pembakaran yang disengaja.

"Untuk provokator nanti dilihat dari hasil penyelidikan penyelidik. Yang penting kita jalan terus untuk membersihkan barang-barang yang terlarang itu," kata Sunar seperti diberitakan Antara.

Menurut Sunar, semua blok dari sel tahanan hangus terbakardan hanya menyisakan bangunan masjid, kantor dan ruang hunian.

Usai mengevakuasi seluruh tahanan yang selamat dari kejadian kebakaran ke lembaga permasyarakatan, kata dia, aparat kepolisian langsung menyelidiki penyebab kebakaran rutan. Di sekeliling rutan diberi garis polisi.

Kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero itu mengakibatkan lima korban tewas terbakar.

Korban tewas menempati kamar nomor tujuh blok narkoba yakni Agung Nugraha, Heru Biliantoro, Agus Purwanto, Hendra Nopiandi, dan Medi Satria.

Jumlah seluruh narapidana dan tahanan di Rutan Malabero yakni sebanyak 259 orang, lima orang tewas terbakar, satu orang dibawa ke Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu, dan satu lagi mendapatkan perawatan.

Sedangkan 252 tahanan lainnya dievakuasi ke Lembaga Permasyarkatan Klas 1A Bentiring Kota Bengkulu.

Sunar memastikan tidak ada tahanan yang kabur memanfaatkan momen terbakarnya rutan. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER