Rencana Autopsi Jasad Siyono Mendapat Penjagaan Ketat Aparat

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 12:02 WIB
Sejumlah warga Desa Pogung juga berkumpul di dekat tempat pemakaman desa setempat menyatakan menolak adanya autopsi jasad Siyono.
Aparat Kepolisian Resor Klaten melakukan penjagaan di lokasi yang dijadwalkan akan diakukan autopsi jasad terduga teroris Siyono (34) di pemakaman Desa Pogung Cawas, Klaten. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Klaten, CNN Indonesia -- Aparat Kepolisian Resor Klaten dan anggota TNI melakukan penjagaan di lokasi yang dijadwalkan akan diakukan autopsi jasad terduga teroris Siyono (34) di pemakaman Desa Pogung Cawas Jateng, Rabu (30/3).

Berdasarkan pantauan Antara di Desa Pogung terlihat puluhan personel Polri dan TNI telah melakukan penjagaan di sudut-sudut jalan dekat dengan tempat pemakaman dimana jenazah Siyono dimakamkan.

Sejumlah warga Desa Pogung juga berkumpul di dekat tempat pemakaman desa setempat menyatakan menolak adanya autopsi jasad Siyono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kepala Desa Pogung Djoko Widoyono pihaknya mendengar akan dilakukan autopsi di makam Siyono.

"Kami secara resmi belum menerima surat pemberitahuan petugas yang akan melakukan autopsi baik dari kepolisian maupun instansi lain," kata Djoko.

Warga Pogung juga telah mendengar akan adanya autopsi menjadi resah sehingga mereka kemudian membuat pernyataan untuk menolak itu.

"Warga menolak kegiatan autopsi jasad Siyono dengan alasan mereka khawatir takut dan trauma hirup pikuk datangnya orang dari luar desa," katanya.

Menurut dia, warga meminta melalui pernyataan bersama bahwa mereka menolak autopsi agar tercipta iklim yang aman dan damai di Desa Pogong.

"Surat pernyataan itu, sudah diserahkan ke pihak aparat keamanan untuk ditindaktanjuti permintan warga itu, " katanya.

Namun, petugas atau tim autopsi yang berwewenang belum berada di lokasi untuk membongkar kuburan Siyono hingga pukul 11.00 WIB.

Menurut Wagiyono saudara kandung Siyono, acara pemakaman jenazah Siyono di tempat pemakaman desa setempat, Minggu (13/3) dini hari.

Sebelumnya, keluarga alrmarhum terduga teroris Siyono meminta bantuan advokasi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar dilakukan autopsi jenazah dilakukan secara independen. Hal ini penting bagi keluarga karena sejak jenazah Siyono diterima dari kepolisian, keluarga belum mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"Keluarga butuh advokasi dan ingin autopsi secara independen karena keluarga tidak tahu apa penyebab kematian. Mereka hanya menerima jenazah sudah dalam keadaan terbungkus kain kafan," kata Dahnil.

Terduga teroris Siyono (34), warga Dukuh , Desa Pogung, Kabupaten Klaten setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri, dikabarkan meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/3). (antara/bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER