Belum Terlihat Kemacetan dalam Uji Coba Penghapusan 3 in 1

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 07:50 WIB
Kepadatan arus lalu lintas diperkirakan mulai akan terlihat pada siang hari nanti. Uji coba penghapusan 3 in 1 akan berlangsung selama sepekan ke depan.
Spanduk sosialisasi penghapusan 3 in 1 yang dipasang di ruas jalan utama ibu kota. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum terlihat kemacetan di jalur utama DKI Jakarta saat uji coba penghapusan sistem 3 in 1. Diperkirakan kepadatan arus lalu lintas akan terjadi pada siang hari nanti.

Pantauan CNNIndonesia.com, Jalan Sudirman menuju Bundara Senayan belum terlihat padat. Kendaraan pribadi roda empat mendominasi ruas jalan di dekat halte bus Transjakarta Polda Metro Jaya.

Wakil Kepala Satuan Penjagaan dan Pengaturan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Mujiana mengatakan, belum terlihat perubahan yang mencolok pada uji coba yang dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman. Kepadatan pagi ini juga sering terjadi pada hari biasanya.

"Belum begitu terlihat macetnya karena setiap hari memang kondisinya seperti ini. Mungkin nanti siang makin ramai," kata Mujiana yang ditemui saat bertugas, Selasa (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya uji coba penghapusan 3 in 1 dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB nanti. Kemudian dilanjutkan sore mulai pukul 16.30 WIB hingga 19.00 WIB.

Mujiana menuturkan, pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah melakukan sosialisasi pada pengendara mobil terkait penghapusan 3 in 1. Sejumlah spanduk dan rambu-rambu juga telah dipasang di kawasan 3 in 1.

"Pengendara mobil sudah tahu soal uji coba ini, kan kami sudah sosialisasi. Pengendara yang sendiri atau berdua di dalam mobil sekarang boleh lewat kawasan 3 in 1," katanya.

Uji coba ini, kata dia, akan dilakukan mulai 5 April hingga 8 April 2016. Kemudian dilanjutkan pada tanggal 11 April hingga 13 April 2016 setelah jeda akhir pekan yang memang 3 in 1 tidak diberlakukan.

Penghapusan sistem ini dikemukakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menuurtnya, sistem ini tak efektif mengurai kemacetan. Adanya sistem ini malah memunculkan masalah sosial baru dengan keberadaan joki yang menjual jasanya di pinggir jalan.

Sementara itu Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, ada kemungkinan 3 in 1 digantikan oleh sistem 4 in 1.

Dengan sistem empat penumpang dalam satu mobil, pemilik kendaraan akan berfikir ulang menggunakan jasa joki. Selain harus mengeluarkan uang lebih, pemilik kendaraan bakal tak nyaman dengan banyaknya joki di dalam kendaraan mereka. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER