Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membangun megaproyek
Flyover Semanggi di Jakarta hari ini. Jalan berbentuk lengkung lingkaran itu akan menghubungkan kendaraan dari arah Grogol menuju Senayan dan Sudirman menuju Cawang.
"Ini pengaruhnya besar, mengurangi 30 persen kemacetan. Jadi orang berkendara tidak
stuck dari Bandara Soekarno-Hatta ke Grogol," kata Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di lokasi pembangunan
Flyover Semanggi, Jakarta, Jumat (8/4).
Dengan adanya
flyover tersebut, kendaraan dari Jalan Gatot Subroto tak akan bertemu dengan kendaraan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek senilai Rp360 miliar itu dibiayai PT Mitra Panca Persada sebagai bentuk kompensasi. Perusahaan tersebut mengajukan izin Koefisien Lantai Bangunan untuk gedung lain. Alih-alih membayar langsung, biaya izin dialihkan ke pembangunan
flyover. Selain membiayai
flyover, perusahaan membiayai infrastruktur di tempat lain yang membutuhkan dana sebanyak Rp219 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal mengatakan mekanisme pembayaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan.
 Gubernur Ahok meresmikan pembangunan Flyover Semanggi di Jakarta. (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia) |
Pekerjaan konstruksi digarap PT Wijaya Karya (Persero) usai memenangkan lelang. Perusahaan pelat merah ini akan menggarap
Detail Engineering Design (DED), persiapan dan pergeseran loop, pelaksanaan konstruksi pada struktur atas dan bawah, serta pekerjaan lain seperti drainase, marka,
mechanical electrical/ME, dan lanskap.
Baik di jalan maupun taman sekitar
flyover akan dipasang lampu-lampu yang akan menyala saat malam hari.
"Rencananya pekerjaan proyek ini akan berlangsung selama 540 hari kalender yang terdiri dari 60 hari perencanaan dan 480 hari waktu pelaksanaan," kata Yusmada.
(agk)