Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah DIY, AKBP Any Pudjiastuti membantah kabar bahwa menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan inisial WN ditangkap atas kasus penyalangunaan narkotika semalam. Ia memastikan telah mengecek hal ini ke semua jajaran di wilayahnya.
“Tidak benar ada penangkapan atas inisial WN. Saya sudah menanyakan ke semua jajaran Polisi DIY. Tidak ada penangkapan atas nama menantu Sultan,” kata Any ketika dihubungi, Ahad (10/4).
Sebelumnya beredar kabar bahwa WN tertangkap tengah melakukan pesta sabu di sebuah lokasi di Sleman. Penangkapan dilakukan oleh aparat Polda DIY. Kepastian tidak adanya penangkapan juga ditegaskan Kepala Humas BNN Kombespol Slamet Pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sudah melakukan pengecekan terhadap jajaran BNN di Yogyakarta. “Kami tidak merasa melakukan penangkapan apapun semalam,” katanya.
Slamet sendiri mengaku sedang berada di Jakarta. Ia memastikan apabila ada penangkapan BNN pasti akan memberi kabar kepada awak media. “Pasti akan kabari,” katanya.
Sebelumnya, Menkopolhukam Luhut Pandjaitan mengatakan jumlah pengguna narkotika di Indonesia tahun lalu mencapai 5,9 juta orang. Sebanyak 30 hingga 50 orang katanya meninggal saban hari. Dia menjelaskan bahwa lapas dan rutan akan menghadapi masalah kelebihan kapasitas. Untuk itu, dia menyatakan perlu dilakukan pemisahan antara pengedar dan pemakai.
"Pengedar akan di penjara khusus yang bisa dikontrol. Karena sekarang masih bebas dan bisa kendalikan operasi dari dalam penjara," ujar Luhut.
Luhut berkata, Kalapas atau Karutan adalah wajah depan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pemimpin lapas dan rutan harus memberi contoh kepada anak buahnya agar tidak turut terjebak melakukan tindak pidana narkotik.
Salah satunya kata Luhut, Kalapas dan Karutan tidak tergiur dengan permainan uang dari bisnis narkotik, dan tidak menunjukan gaya hidup yang glamor. Dengan demikian, lanjutnya, anak buah pun akan mencontoh perilaku pemimpinnya dan tidak terjebak dalam tindakan penyalahgunaan atau pidana narkotika.
"Peran-peran Kalapas dan Karutan penting. Kalau kepemimpinan Anda baik, ini bisa diselesaikan," ujar Luhut.
(bag)