Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komisaris Jenderal Tito Karnavian mengatakan sedang menetralisasi radikalisme di Poso, Sulawesi Tengah dan Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Poso dijadikan safe base dan menjadi cikal bakal pembentukan daulah versi mereka (radikalisasi) sendiri," ujar Tito di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/4).
Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, Tito berpendapat, wilayah Poso sangat mendukung terbentuknya radikalisasi. Mulai dari situasi masyarakat yang rawan konflik dan juga posisi geografis yang mendukung hal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung-gunung di wilayah Poso merupakan terlebat kedua setelah Papua, cocok dijadikan tempat perang gerilya.
"Masyarakat setempat mendukung dan adanya pasca konflik dendam. Poso juga medan yang ideal," kata mantan Kepala Densus 88 ini.
Kondisi serupa terjadi di Bima. Wilayah ini mulai digarap kelompok radikalisme. Karenanya, BNPT bakal berupaya menekan perkembangan terorisme, radikalisme, dan kekerasan di Bima.
Sebelumnya, Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones mengatakan, Bima merupakan salah satu cabang Jamaah Ansharul Khilafah Islamiyah.
Kelompok ini diduga terlibat dalam ledakan bom Thamrin pada 14 Januari. Sidney menyebut, kelompok ini terinspirasi gerakan ISIS di Suriah.
(bag)