Jakarta, CNN Indonesia -- Unjuk rasa menentang Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Sejarah yang hari ini digelar Hotel Aryaduta, Jakarta, berlangsung rusuh. Massa dari Front Pancasila terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
"Polisi PKI, Polisi PKI," teriak orator Alvian Tanjung dari atas mobil pikap yang mengangkut pengeras suara. Pengunjuk rasa memaksa menggelar aksinya di depan Hotel Aryaduta, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat.
Aparat kepolisian meminta pengunjuk rasa tidak menggelar aksinya di depan Hotel Aryaduta. Polisi terus menggiring ke arah Stasiun Gambir dan Patung Kuda. Namun Alvian yang memegang sumber suara dari atas mobil memprovokasi massa agar terus mengarah ke depan hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bukan ke Patung Kuda, kami akan ke markas PKI yang saat ini berlangsung simposium di Hotel Aryaduta," kata Alvian mengompori massa.
Adu fisik pun terjadi. Polisi dan pengunjuk rasa saling tarik menarik spanduk dan atribut aksi lain. Dua orang peserta aksi diamankan pihak kepolisian. Ketegangan itu sempat membuat laju perjalanan di sekitar lampu merah terhenti.
Barisan motor yang dikendarai polisi menggiring mereka ke arah stasiun Gambir. Polisi hendak mengarahkan massa ke kawasan Patung Kuda, Monas. Massa lantas menjauh ke arah Patung Kuda.
Massa aksi yang tergabung dalam Front Pancasila menggelar unjuk rasa di depan Tugu Tani, Jakarta Pusat. Mereka datang dari arah Cikini. Sebelumnya, massa berkumpul di Jalan Menteng Raya Nomor 58.
Mereka berjumlah belasan orang. Sejumlah lelaki berpeci dan wanita berkerudung ikut membentangkan spanduk. Salah satu spanduk berbunyi "Tolak Simposium, PKI Musuh Rakyat".
Dalam orasinya, Alvian juga menuding kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta sebagai markas eks anggota maupun simpatisan PKI. Selama ini, kata Alvian, kegiatan simpatisan komunis itu dilakukan di kantor LBH.
"Markas PKI itu ada di kantor LBH. Catat itu," katanya dengan lantang.
Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 sedang berlangsung di Hotel Aryaduta. Front Pancasila berniat membubarkan kegiatan tersebut.
(obs)