Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan korban mutilasi di Cikupa, Tangerang, Nur Atikah (31), tewas lantaran terkena benda tumpul di bagian kepala. Usai meninggal karena kehabisan darah, pelaku dengan sadis memotong tangan dan kaki korban.
Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Tindak Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, terduga pelaku yakni AG, kabur ke rumah temannya berinisial ER usai membunuh korban. Di sana AG meminta tolong pada ER untuk membuang potongan tubuh korban di pinggiran kali.
"Pelaku dan korban ini belum suami istri tapi hidup bersama. Diduga motif pembunuhannya karena asmara," ujar Herry di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh dugaan motif asmara yang melibatkan terduga pelaku dengan korban. Dari hasil autopsi, korban ditemukan 48 jam setelah dibunuh pada Rabu (16/4). Kondisinya tak utuh dan telah menyebarkan bau busuk.
Herry menuturkan, sehari-hari AG bekerja sebagai kepala rumah makan Padang Gumarang di daerah Tangerang. Polisi hingga saat ini masih mencari keberadaan AG yang menghilang usai aksinya ketahuan warga.
"Pelaku sampai sekarang masih satu orang karena ER perannya di sini hanya membantu membuang potongan tubuh korban," ucapnya.
Sebelumnya seorang perempuan, Nur Atikah (30) ditemukan tewas di Cikupa, Tangerang, pada 13 April lalu. Pelaku mutilasi yang diduga kekasih korban, yakni AG, sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Jasad perempuan yang tengah hamil tujuh bulan itu ditemukan pertama kali oleh warga tanpa tangan dan kaki di rumahnya. Setelah menemukan potongan tangan dan kaki korban, polisi mengambil sampel DNA untuk menyelidiki adanya 'jejak' yang tertinggal dari pelaku mutilasi.
(obs/obs)