Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur kawasan Luar Batang di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, setelah rumah susun (rusun) untuk merelokasi warga setempat rampung. Jika rusun ini siap maka pemerintah langsung mengeksekusinya.
"Penggusuran ditunda sampai rusun siap. Mei ini rusun siap lagi. Kan rusun siap terus ini (gusur). Kalau rusunnya belum siap ya setop," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/4).
Warga di kawasan Luar Batang dijanjikan dapat mendiami rusun dengan sejumlah fasilitas yang diberikan. Fasilitas tersebut yakni bus gratis untuk anak sekolah, biaya sewa rusun di bawah Rp500 ribu, dan Kartu Jakarta Pintar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusun diberikan kepada warga Luar Batang yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Jika mereka tak memiliki identitas tersebut maka Ahok meminta mereka untuk pulang ke kampung halaman. Namun bagi mereka yang tak punya identitas tapi telah bekerja tetap, pemerintah mengimbau untuk membuat KTP Jakarta.
Meski demikian, Ahok tak merinci rusun mana saja yang akan digunakan sebagai relokasi warga Luar Batang.
Rencana sebelumnya, penggusuran di kawasan tersebut berlangsung pada April 2016, menyusul penggusuran kawasan Pasar Ikan. Kawasan Luar Batang akan dibenahi menjadi wisata budaya. Untuk warga yang tinggal di dekat bantaran sungai akan direlokasi dan area tersebut akan digunakan sebagai wisata bahari.
Sementara untuk Pasar Ikan, pemerintah akan membangun tanggul laut di kawasan sekitar Pasar Ikan untuk menanggulangi banjir. Pasar ikan juga akan dipugar hingga menjadi obyek wisata setempat.
Ahok menegaskan penggusuran ini tetap dilakukan meski ada kontroversi dan pertentangan dari warga setempat, aktivis, dan DPRD DKI Jakarta. “Imbauan saja kan (dari DPRD)?" katanya. Imbauan tersebut pun tak akan digubris Ahok.
(obs/obs)