Cagar Budaya di Pasar Ikan Rusak Akibat Penggusuran

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 14:16 WIB
Ada empat bangunan cagar budaya yakni mesjid dan makam di Luar Batang, Pasar Heksagon, Pelelangan Ikan, Museum Bahari di Pasar Ikan.
Ada empat bangunan cagar budaya yakni mesjid dan makam di Luar Batang, Pasar Heksagon, Pelelangan Ikan, Museum Bahari di Pasar Ikan. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa bangunan cagar budaya di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, terkena dampak dari penggusuran pada awal April kemarin. Penemuan ini dari hasil kunjungan beberapa arkeolog ke lokasi Pasar Ikan dan wilayah Luar Batang.

“Ada struktur cagar budaya yang ikut rusak, salah satu di antaranya tembok kota Batavia,” kata Arkeolog sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Chandrian saat dihubungi CNNIndonesia, Selasa (19/4).

Chandrian menjelaskan bangunan tersebut bukan rusak karena disengaja. Posisi bangunan tua berada di bawah bangunan baru dan pagar berkawat, maka tembok kota Batavia ikut terkena gempuran alat berat (backhoe).
"Waktu mencabut tembok dan pagar kawat nampaknya tercabut juga bagian atas tembok tua Batavia, jadi ikut rusak," kata Chandrian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlindungan terhadap bangunan dan kawasan cagar budaya, ujarnya, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993 tentang Penetapan Bangunan-Bangunan Bersejarah di DKI Jakarta sebagai Benda Cagar Budaya. Menurut Surat Keputusan gubernur tersebut, kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang, Jakarta Utara ditetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya.

Ada empat bangunan yang mendapatkan perlindungan yakni mesjid dan makam di Luar Batang, Pasar Heksagon, Pelelangan Ikan, Museum Bahari di Pasar Ikan.
Selain tembok Batavia, kondisi dari pasar Heksagon dan Pasar Ikan juga sudah memprihatinkan, ujarnya. Kedua tempat tersebut sudah rusak sebelum adanya penggusuran. Chandriyan mengatakan jika tidak diawasi dengan ketat maka dikhawatirkan kayu-kayu tua di Pasar Ikan dan Pasar Heksagonal bisa dipreteli oleh pemulung dan dijual.

"Kita bisa kehilangan data sejarah. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan intensif atas bangunan cagar budaya pasca penertiban dan pembersihan puing," ujarnya.

Chandrian telah menghubungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta untuk meminta pengamanan dan penjagaan terhadap bangunan-bangunan bersejarah di kawasan itu. Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI katanya sudah merespon dan akan segera memperketat pengamanan terhadap bangunan-bangunan cagar budaya pasca penggusuran.
"Selain pemda, masyarakat yang peduli budaya juga perlu membantu dengan memberi laporan bila menemukan bangunan cagar budaya di lokasi tersebut terancam pencurian atau pengrusakan," kata Chandrian.

Pemerintah provinsi DKI berencana memugar kawasan Pasar Ikan menjadi kawasan wisata Bahari. Kepala Museum Bahari Husnison Nizar menyatakan saat ini tim ahli tengah mengkaji bangunan mana saja yang hendak dipugar beserta komponennya. Kemudian, tim pemugaran akan bekerja untuk menentukan rancangan revitalisasi cagar budaya. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER