Kejagung Segera Sita Aset Samadikun Hartono

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 06:35 WIB
Pernyataan Jaksa Agung Prasetyo berbeda dengan putusan MA yang menyatakan Samadikun harus bertanggung jawab atas kerugian negara Rp11,9 miliar.
Jaksa Agung Prasetyo mengatakan segera mengeksekusi aset milik pengemplang dana BLBI Samadikun Hartono sebagai pengganti kerugian negara sebesar Rp169,4 miliar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan segera mengeksekusi aset milik pengemplang dana BLBI Samadikun Hartono sebagai pengganti kerugian negara sebesar Rp169,4 miliar.

"Sita aset itukan sesuai putusan pengadilan," kata Jaksa Agung seperti diberitakan Antara, Kamis(21/4) malam.

Pernyataan Prasetyo berbeda dengan putusan MA yang menyatakan Samadikun harus bertanggung jawab atas kerugian negara Rp11,9 miliar dari keseluruhan Rp169,4 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Samadikun sebagai pemilik Bank Modern divonis empat tahun penjara sedangkan di tingkat pertama divonis bebas. Namun ia melarikan diri hingga ditangkap otoritas Shanghai China pada 14 April 2016.

Prasetyo tidak mau berandai-andai antara nilai tukar dolar saat Samadikun divonis bersalah pada 2003 dengan saat ini.
"Tapi putusannya sekian kan, kita tidak mungkin mengubah putusannya," kata dia.

Samadikun tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 21.50 Kamis (21/4), setelah tertangkap di China.

Samadikun, yang mengenakan baju lengan panjang dengan motif garis hitam, tiba dengan pengawalan ketat didampingi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.

Ia berhasil ditangkap tim gabungan dari Badan Intelijen Negara, Polri, Kementerian Luar Negeri, Bea Cukai, dan Kejaksaan Agung, di Shanghai.

Rencananya Samadikun akan langsung dibawa ke Kejaksaan Agung untuk proses verifikasi. Setelah itu dia akan dieksekusi ke Rutan Salemba.

Ia divonis 4 tahun penjara pada tahun 2003. Tetapi dia kemudian kabur dan menghilang selama 13 tahun. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER