Samadikun Kantongi Lima Paspor Selama Pelarian

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 10:00 WIB
Saat ditangkap aparat di Shanghai, China, Samadikun tengah menggunakan paspor Gambia dengan nama Tan Cimi Abraham
Koruptor BLBI Samadikun Hartono memanfaatkan lima identitas paspor untuk mengelabui aparat. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengungkapkan buronan koruptor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Samadikun Hartono memiliki lima paspor selama pelarian guna mengelabui pengejaran aparat Indonesia.

"Dia punya lima paspor di antaranya Gambia dan Dominika," kata Sutiyoso di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, semalam.

Samadikun ditangkap oleh tim gabungan dari BIN, Polri, Kementerian Luar Negeri, Bea Cukai, dan Kejaksaan Agung di Shanghai, China, pada 14 April pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutiyoso mengatakan, saat ditangkap oleh aparat, Samadikun kala itu menggunakan paspor Gambia. "Tan Cimi Abraham namanya dalam paspor Gambia," kata dia.

Persoalan menggunakan paspor negara lain, kata Sutiyoso, menjadi salah satu kesulitan tim gabungan dalam melakukan pengejaran terhadap buronan terpidana tindak pidana korupsi yang sudah divonis itu.

Samadikun merupakan salah satu buronan paling dicari oleh pemerintah Indonesia setelah kabur ke luar negeri.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan Samadikun akan dibawa ke Kejagung untuk diwawancara dan diverifikasi.

"Selanjutnya akan dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Salemba," tutur Prasetyo.

Pengadilan telah memvonis Samadikun bersalah menyalahgunakan dana talangan BLBI sekitar Rp2,5 triliun untuk Bank Modern saat krisis keuangan pada 1998.

Akibatnya negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp169 miliar sebagaimana putusan Mahkamah Agung (MA), tanggal 28 Mei 2003.

Dalam putusan itu Samadikun dihukum empat tahun kurungan. Namun Samadikun melarikan diri ke luar negeri meski telah divonis oleh hakim hingga pelariannya berakhir di Shanghai, China. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER