Jakarta, CNN Indonesia -- Kecemasan Idawati selama dua bulan terakhir sirna setelah kemarin ia menerima kabar, Suriansyah, suaminya sudah dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Ia bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang bisa memulangkan suaminya.
Suriansyah menurutnya selama ini adalah tulang punggung keluarga. Ia memiliki dua orang anak yang ini tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara bersamawa Idawati. Ia tak bisa membayangkan jika harus membesarkan dua buah hatinya tanpa suami.
"Keluarga besar menerima informasi Suriansyah bebas dari sandera dalam keadaan selamat. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," kata Idawati, Senin (2/5) seperti diberitakan Antara.
Dari awal keluarga, kata Idawati, memang berharap Suriansyah bisa pulang tanpa kurang satu apapun. Karena itu ia mengaku tak berhenti berdoa agar pemerintah bisa menyelematkan suaminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suriansyah bersama sembilan anak buah kapal lainnya kini masih menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Mereka tiba tadi malam di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Belum ada informasi lebih lanjut apakah ada acara serah terima dari pemerintah ke keluarga atau tidak.
Sebanyak 10 ABK Kapal Tug Boat Brahma 12 disandera Abu Sayyaf sejak 23 Maret lalu. Penyandera sempat meminta tebusan untuk membebaskan 10 WNI tersebut.
Meski sempat disiapkan, uang tebusan tak jadi diberikan lantaran negosiasi yang dilakukan berjalan lancar. Negosiasi menurut salah satu anggota tim negosiator, dibantu dua tokoh Filipina Nur Misuari dan Abdusakur Toto Tan.
(sur/antara)