Mabes Polri Kerahkan Propam Usut Dugaan Perkosaan oleh Polisi

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 14:32 WIB
Pemerkosaan diduga dilakukan 19 pria terhadap gadis asal Manado berinisial V (19). Sebelum diperkosa, V dipaksa mencicipi narkotik dan dibuat mabuk.
Ilustrasi. (Thinkstock/Artem Furman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan telah menugaskan tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mengusut dugaan keterlibatan anggotanya dalam kasus pemerkosaan di Manado, Sulawesi Utara.

"Kami belum bisa mendapatkan identitas yang pasti siapa orangnya. Itu yang harus dilakukan penyelidikan, makanya propam diturunkan," ujar Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (10/5).

Hingga saat ini, kata Badrodin, belum dapat dipastikan kebenaran informasi yang menyebut keterlibatan dua anggota polisi dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini kan yang berkembang di media seolah-olah ada anggota Polri (terlibat), tetapi siapa, itu yang harus kita per jelas identitasnya," kata Badrodin.

Selain itu, lanjut dia, penugasan Propam juga untuk mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan penyidik dalam mengusut kasus tersebut.

Kasus yang diduga terjadi pada Januari lalu itu belum menunjukkan perkembangan berarti. Belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan meski korban mengaku diperkosa oleh belasan orang.

Menurut Badrodin, hasil visum yang dilakukan terhadap korban "belum jelas" menunjukkan adanya tindakan perkosaan. "Karena dilihat dari tanda-tanda kekerasan tidak ada," ujarnya.

Walau demikian, lanjut dia, polisi terus menyelidiki kejadian ini dan memeriksa saksi-saksi.
Pemerkosaan diduga dilakukan 19 pria terhadap seorang gadis asal Manado berinisial V (19). Rina, ibu korban, mengatakan anaknya diajak dua tetangganya pergi ke Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, Januari.

Menurut Rina, setibanya di sana anaknya dipaksa untuk mencicipi narkotik oleh kedua tetangganya, sebelum akhirnya diminta ikut ke sebuah penginapan di daerah Bolangitan dalam keadaan mabuk.

Di lokasi itulah V dipaksa membuka pakaiannya dan akhirnya diperkosa secara bergantian.

Tak berhenti di sana, setelah diperkosa di Bolangitan, V lantas dibawa ke Gorontalo. Di sana, ia diperkosa empat pria, dua di antaranya diduga oknum polisi. Rina menuturkan, anaknya juga dianiaya para pemerkosa.

Atas kejadian tersebut, Rina menyebut anaknya mengalami trauma mendalam, bahkan tidak bisa lagi mengenali orangtua dan adik-adiknya saat kembali ke Manado. (agk/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER