Priyo: Klaim Dukungan Istana Pengaruhi Perubahan Golkar

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 19:12 WIB
Priyo Budi Santoso menyebut ada dua calon ketua umum yang mengklaim mendapat dukungan dari Presiden dan Wakil Presiden.
Priyo menyebut ada dua calon ketum golkar yang mengklaim didukung istana. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Priyo Budi Santoso gerah dengan klaim dukungan dari Istana oleh dua calon ketua umum. Menurutnya ada calon ketua umum Golkar yang mengklaim didukung Istana Presiden, ada pula yang mengaku mendapat dukungan dari Istana Wakil Presiden.

Priyo yang juga salah satu calon Ketua Umum Golkar mengaku tidak ikhlas jika pemerintah yang berkuasa saat ini dibawa-bawa dalam Munaslub. Hal itu menurutnya akan merugikan arah perubahan Golkar sendiri.

"Ada kabar yang mengatasnamakan Istana Presiden, pihak satunya lagi seolah sinyal dari Istana Wapres. Kasihan pimpinan Golkar daerah digiring ke sana-sini, itu tidak baik di saat Golkar ingin berbenah" kata Priyo dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (11/5).

Menurut Priyo, saat ini para kandidat ketua umum tengah mengupayakan Munaslub yang bersih dan demokratis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priyo mengaku tidak nyaman dengan pemberitaan beberapa waktu terakhir yang cenderung menonjolkan dua calon ketua umum. Padahal saat ini ada delapan calon Ketum Golkar, termasuk dirinya. Priyo tak jelas menyebut dua calon tersebut.

"Bakal calon ketua umum Golkar itu ada delapan, tidak hanya dua orang. Dan kami berdelapan adalah kader unggulan Partai Golkar," ujar Priyo.

Komite Etik Janji Selidiki

Sementara itu Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian mengaku sudah mendapat informasi terkait 'pencatutan' dukungan istana pada salah satu calon. Dia memastikan komite etik bertindak dalam kasus ini.

"Kami punya cara dan orang untuk menghimpun data mengenai itu. Kalau sudah memenuhi persyaratan, majelis kode etik akan mengadili jika cukup bukti dan saksi," kata Lawrence saat dihubungi.

Lawrence menjelaskan, jika 'pencatutan' tersebut tidak terbukti, maka komite etik akan menutup alias tidak menindaklanjuti kasus lebih jauh.

Sementara, jika terbukti, komite etik disebut akan memberi sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang akan diputuskan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menuturkan, saat berbincang dengannya, Jokowi sempat marah karena namanya disebut mendukung tokoh tertentu pada musyawarah nasional luar biasa Golkar.

Isu dukungan pemerintah dihembuskan politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. Dia berkata ada kemungkinan intervensi yang mungkin muncul dari pemerintah karena muncul sebuah isu di mana pemerintah mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

"Ada isu yang mengatakan Istana mendukung Setya Novanto," kata Ahmad saat ditemui di kawasan Senayan beberapa waktu lalu. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER