Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri masih kesulitan membuktikan aksi kekerasan personel kepolisian yang diduga menewaskan suporter Persija bernama Muhammad "Eja" Fahreza.
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Selasa (17/5), justru menduga Eja tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
Untuk menyelidiki dugaan kecelakaan itu, Boy berkata polisi berkoordinasi dengan pengelola Rumah Sakit Andika yang merawat Eja pascakejadian nahas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin tahu luka karena kecelakaan lalu lintas atau tindak pidana pemukulan," ujarnya.
Boy menuturkan, kepolisian juga mendalami karakter luka yang terdapat pada jenazah Eja. Polisi, kata Boy, sudah mencatat semua luka itu dan akan segera memastikan penyebabnya.
"Tapi perlu pembuktian lebih lanjut. Yang perlu dipelajari karakter dari lukanya, misalkan orang jatuh di aspal seperti apa, terbentur seperti apa," kata Boy.
Eja tewas, Minggu (15/5) pagi lalu. Keluarganya menyebut, Eja kehilangan nyawa setelah dianiaya di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, dua hari sebelumnya.
Ketika itu, Eja hendak menyaksikan pertandingan Indonesian Soccer Championship antara Persija melawan Persela.
Sebelum meninggal, Eja sempat bercerita kepada abang kandungnya bahwa dia dipukul seseorang yang mengenakan pakaian berwarna coklat.
Berdasarkan keterangan itu, keluarga menduga penganiayaan dilakukan personel polisi.
Ketua Umum Jakmania Richard Ahmad mengatakan saat ini pihaknya sedang menyocokkan kronologi versi keluarga dan Polri terkait kejadian ini.
"Kami akan kawal terus karena ini sudah jadi perhatian publik," ujarnya.
Richard juga mengatakan semua pihak perlu mengevaluasi pelaksanaan pertandingan. Richard menyoroti panitia dan operator liga yang mengadakan pertandingan pada 21.00 WIB.
"Harusnya dievaluasi, apa masih layak main jam 9.00 malam kalau kondisinya seperti ini dan akhirnya memakan korban," ujarnya.
Richard mengatakan belum ada koordinasi dengan pihak keluarga untuk menentukan langkah lebih lanjut terkait kasus ini. Yang jelas, kata dia, Jakmania terus memantau perkembangan penyidikan di Polda Metro Jaya dan akan mengawalnya sampai tuntas.
(abm)