Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar resmi ditutup oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Selasa sore (17/5), di Bali Nusa Dua Convention Center. Tjahjo mewakili pemerintah dan Presiden Joko Widodo.
"Dengan seizin ketua umum, ketua dewan pembina, saya mohon izin dengan resmi menutup Munaslub Golkar. Sekian terimakasih," kata Tjahjo saat menutup Munaslub Golkar.
Berdasarkan pantauan, penutupan ini di antaranya dihadiri Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Ketua Umum Setya Novanto, juga bakal caketum yakni, Syahrul Yasin Limpo, Aziz Syamsudin dan Mahyudin. Namun Ade Komarudin tampak tidak hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo berharap, Golkar dapat menjalin komunikasi dengan baik kepada pemerintah. Dia mengucapkan selamat atas terpilihnya Setya Novanto menjadi Ketua Umum Golkar masa bakti 2016-2019.
"Selamat kepada Setya Novanto yang terpilih aklamasi. Semoga bisa bekerja sama dengan baik," ucap Tjahjo.
Dalam pidatonya, Setya berkata bahwa dirinya membutuhkan dukungan dan berharap bekerjasama dari tujuh bakal caketum lain yang ikut berkompetisi di Munaslub. Mantan Ketua DPR itu juga menyebut telah mencanangkan program jangka pendek 100 hari untuk rekonsiliasi dan konsolidasi ke daerah demi mengejar masa bakti kepengurusan yang hanya tinggal tiga tahun.
"Saya akan berkunjung ke daerah, tadi sudah dapat nasihat yaitu hadapi Pilkada serentak. Saya akan turun
full time untuk hadapi Pilkada daerah, juga safari Ramadhan," ujar Setya.
Untuk persiapan Pilkada, Setya mengklaim akan menolak bentuk mahar politik untuk kader yang mau menjadi calon kepala daerah. Namun dia merencanakan dana bergulir untuk bantu kader yang diusung Golkar.
Dia juga mengaku, akan belajar kepada senior seperti Aburizal, Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla untuk menyelesaikan persoalan dan mengawal Golkar.
(rdk)