JK Ragukan Anak-anak WNI di Video ISIS

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2016 14:52 WIB
Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meragukan keaslian video rilisan Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) yang di dalamnya melibatkan anak-anak kecil WNI.
Video ISIS yang menampilkan anak-anak Indonesia. (Dok. jihadology.net)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meragukan keaslian video rilisan Islamic States of Iraq and Syria (ISIS) yang di dalamnya melibatkan anak-anak kecil. Menurut Jusuf Kalla tak ada yang bisa memastikan apakah anak-anak dalam video tersebut benar warga negara Indonesia atau bukan.

"Video itu bisa dibuat di mana saja dan tak bisa juga memberikan indikasi bahwa itu adalah anak-anak kita," kata Jusuf Kalla saat ditemui di Istana Wakil Presiden Indonesia, Jumat (20/5).

Menurut pria yang akrab disapa JK tersebut, bisa saja video tersebut dibuat hanya sebagai propaganda belaka. Dia pun tak yakin anak-anak tersebut benar-benar dikirim ke Timur Tengah hanya untuk membuat video semacam itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK mengatakan bukanlah suatu hal yang sulit di Indonesia untuk mengumpulkan anak-anak di suatu tempat dan diberikan atribut seperti yang ada di video tersebut. Bisa saja atribut senjata itu hanya replika saja dan bukan senjata asli.

"Itu hanya propaganda, saya tak yakin anak-anak kita seperti itu," kata dia.

Sebelumnya sebuah video yang diduga dirilis kelompok militan ISIS beredar di internet pekan ini. Dalam video terlihat anak-anak Indonesia dilatih menembak dan menentang pemerintah Indonesia.

Video berdurasi lebih dari 15 menit itu beredar viral di sosial media dan Youtube. Rekaman itu dibuat dengan koreografi yang apik dan dengan kamera yang cukup canggih sehingga menghasilkan gambar yang jernih.

Di awal video, dalam bahasa Arab, kelompok ISIS menjabarkan kesalahan-kesalahan pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Filipina, negara-negara dengan jumlah umat Muslim yang besar, karena tidak menaati perintah Islam dan tunduk pada Amerika. Mereka kemudian mengajak berbaiat kepada ISIS, dengan pimpinannya Abu Bakar al-Baghdadi.

Kemudian gambar beralih kepada anak-anak berusia antara 9-10 tahun yang memakai seragam loreng, bersepatu boot, memegang senapan AK47. Mereka diajarkan agama dan menembak.

Video diakhiri dengan pembakaran paspor, perlambang pemutusan hubungan mereka dengan Indonesia dan menjadi warga Negara Islam yang disingkat Daesh. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER